SUKABUMI EKSPRES – Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (11/3) pukul 12.12 WIB kemarin, memuntahkan sejumlah awan panas, dan hujan abu vulkanik. Berbagai foto dan video amatir yang tersebar pada media sosial, awan panas telah menyebar ke berbagai daerah sekitaran gunung Merapi, hingga pada beberapa wilayah telah menyebar hujan abu vulkanik yang berasal dari gunung Merapi.
Hujan abu vulkanik akibat erupsi gunung Merapi telah menyelimuti daerah Magelang. Sementara awan panas telah tersebar pada sekitaran gunung Merapi.
Dilansir dari Twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan status terkini gunung Merapi berdasarkan periode pengamatan per tanggal 12 Maret 2023. Merapi sudah berada pada status Siaga (Level 3) sejak November 2022 kemarin.
Baca Juga:Lengkong Culinary Night, Kuliner Malam Minggu BandungMuncul Akun Donasi Untuk David. Sang Ayah: Donasi Palsu
BPPTKG telah melaporkan sejumlah aktivitas gunung Merapi yang telah memuntahkan awan panas guguran ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur 1200 hingga 2000 meter per 12 Maret kemarin. Hingga kini, gunung Merapi telah melontarkan guguran awanpanas sebayak 60 kali hingga hari ini (13/3).
BPPTKG telah mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitaran gunung Merapi, mengingat gunung telah berada pada status Siaga (Level 3). Daerah yang berpotensi bahaya akibat awan panas dan guguran lava meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Sungai Woro.
Sementara, letusan eksposif akibat lontaran material vulkanik yang berasal dari erupsi gunung Merapi sendiri mencapai radius 3 kilometer dari puncak gunung Merapi. BPPTKG telah mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan di daerah yang berpotensi bahaya di sekitaran gunung, serta diminta untuk mewaspadai mengenai potensi bahaya dari lahar gunung Merapi.
Untuk saat ini, pada wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masih berada pada musim hujan. Curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan tersapunya lahar serta beberapa material yang berasal dari gunung, hingga menyebabkan banjir lahar dingin.
Hingga kini, BPPTKG telah melaporkan setidaknya terjadi 60 kali kejadian awanpanas guguran di gunung Merapi hingga Senin (13/3) hari ini berdasarkan pantauan survei Tim Drone Badan Geologi semenjak kejadian awanpanas per 11 hingga 12 Maret kemarin. BPPTKG juga telah mengimbau masyarakat untuk mewaspadai daerah potensi bahaya serta bahaya lahar pada daerah gunung Merapi.