SUKABUMI EKSPRES – Merapi kembali erupsi pada pagi hari ini (14/3) dengan menyemburkan kembali awan panas berwarna kemerahan pada pukul 05.59 WIB. Merapi sendiri merupakan gunung berapi yang berada dalam wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini dalam kondisi status Siaga (Level 3) sejak November 2022 lalu.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menetapkan status Siaga (Level 3) pada gunung Merapi sejak November 2022. Penetapan status Siaga (level 3) gunung Merapi berdasarkan aktvitas vulkanik yang terjadi pada gunung yang berupa terjadinya guguran awan panas.
BPPTKG telah melaporkan bahwa awan panas yang terjadi pada erupsi gunung Merapi telah terjadi pada pukul 5.59 WIB. Muntahan awan panas tersebut memiliki amplitudo sebesar 22 milimeter dengan durasi 126 detik.
Baca Juga:Sosok Mbah Petruk Kembali Muncul Saat Erupsi MerapiMerapi Kembali Erupsi, Muntahkan Awan Panas dan Hujan Abu
Awan panas akibat erupsi gunung Merapi mengarah ke Kali Krasak akibat arah angin yang bertiup ke arah tenggara. Untuk jarak luncurnya sendiri awan panas tersebut memiliki jarak luncur sebesar 1600 meter.
BACA JUGA: Merapi Kembali Erupsi, Muntahkan Awan Panas dan Hujan Abu
BPPTKG sendiri telah melaporkan setidaknya ada 60 kali lontaran guguran awan panas yang terjadi hingga kemarin (13/3). Pada malam harinya, BPPTKG tidak menemukan aktivitas mengenai guguran awan panas ataupun erupsi pada Merapi, melainkan terjadi sebuah fenomena titik api diam yang berada pada kubah lava gunung Merapi.
Pengamatan BPPTKG pada pukul 18.00 hingga 24.00 WIB melaporkan bahwa terdapat fenomena titik api diam pada area kubah lava di gunung Merapi. Fenomena tersebut memiliki warna kemerahan di beberapa titik gunung api yang menandakan adanya sebuah magma yang telah keluar.
Fenomena tersebit membuat semburan awan panas yang terjadi pada pagi (14/3) pukul 05.59 WIB memiliki warna kemerahan, tidak seperti guguran awan panas sebelumnya yang berwarna abu-abu. BPPTKG telah memantau guguran awan panas tersebut pukul 00.00 dini hari (14/3).
Saat ini BPPTKG telah mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya aliran lava pada sungai di sekitaran gunung Merapi, terutama saat terjadinya hujan pada puncak gunung Merapi.