SUKABUMIEKSPRES – Angka kemiskinan ekstrem di Kota Sukabumi cenderung turun. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, pada 2022 angka kemiskinan sebesar 8,02 persen. Angkanya turun dibanding 2021 sebesar 8,25 persen.
Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Reni Rosyida, mengatakan jumlah angka kemiskinan di Kota Sukabumi berdasarkan hasil survei nasional pada 2022 sebanyak 8.671 jiwa. Jumlahnya sinkron dengan data terbaru yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Agar angka kemiskinan terus turun, kami gencarkan berbagai program penanganannya secara makro dengan sasaran 8.671 jiwa,” ujar Reni kepada wartawan, kemarin (16/3).
Baca Juga:Pemkot Sukabumi Gelar Musrenbang Untuk Penyusunan RKPD 2024Keutamaan Haji, Sabar dan Usaha Jadi Kuncinya
Satu di antara upaya percepatan pengentasan angka kemiskinan ekstrem yakni memperkuat program penanggulangan pengentasan. Pemkot Sukabumi mempersiapkan anggaran lebih kurang sebesar Rp244 miliar.
“Sudah kami siapkan anggaran penanggulangannya,” ungkapnya.
Penanganan kemiskinan ekstrem merupakan bagian dari program Prioritas Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Program tersebut yaitu perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat, perluasan kesempatan pekerjaan dan berusaha, termasuk kemitraan dan peningkatan kapasitas sumber daya.
“Program itu nantinya dilakukan dengan cara menyasar pada by name by addres. Jadi program itu juga untuk pengentasan kemiskinan ekstrem,” pungkasnya.
(Nuria Ariawan)