Sukabumi Ekspres – Akhir-akhir ini sepakbola Tanah Air sedang ramai dengan kabar kemungkinan tim nasional (timnas) Indonesia beruji coba melawan timnas Argentina. Terkait hal ini, Shin Tae-yong pelatih timnas Indonesia berharap agar Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) benar akan merealisasikannya.
Rencana perihal kemungkinan pertandingan uji coba antara Indonesia dengan tim juara dunia 2022 itu berawal dari pernyataan Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali. Diakui olehnya pada Jumat (17/3), pihaknya sedang mengusahakan laga melawan tim Tango bisa terjadi di FIFA Matchday Juni 2023. Untuk jadwal FIFA Matchday Juni mendatang, Indonesia baru dipastikan akan bertanding dengan Palestina.
Zainudin Amali menyebut PSSI sedang menjalin komunikasi dengan Federasi Sepakbola Argentina (AFA). Belum terungkap apakah calon Argentina yang dimaksud adalah timnas senior atau timnas kelompok umur.
Baca Juga:2 Supercar Bugatti Kini Bakal Mengaspal di PUBG MobileKeren! ITZY Resmi Menjadi Global Ambassador Mobile Legends
Shin Tae-yong pun menanggapi kabar tersebut kepada awak media setelah memimpin latihan skuat Garuda di Stadion PTIK, Senin (20/3). STY punya harapan yakni langkah PSSI ini benar-benar serius dan bukan wacana saja.
“Saya minta tolong semoga bisa. Beneran. Jangan bicara saja,” kata pelatih asal Korea Selatan itu kepada awak media, dikutip dari cnnindonesia.com.
Timnas Argentina merupakan juara dunia baru setelah menjuarai Piala Dunia 2022 di Qatar pada Desember 2022 kemarin. Lionel Messi dan kawan-kawan berhak atas trofi Piala Dunia dengan mengalahkan timnas Prancis di babak final.
Di sisi lain, timnas Indonesia saat ini sedang mempersiapkan diri dalam rangka FIFA Matchday Maret 2023. Armada STY dijadwalkan melakoni laga melawan timnas Burundi dua kali pada 25 Maret 2023 dan 28 Maret 2023.
Shin Tae-yong mengaku ‘buta’ soal kekuatan timnas Burundi. Apalagi STY juga mengakui negara yang berada di Afrika Timur tersebut awalnya bukan keinginannya.
“Untuk Burundi, saya jujur belum tahu tim ini seperti apa. Memang saya mintanya 80-100 peringkatnya dan memang situasi saat ini tidak mendukung. Jadi akhirnya Burundi,” jelasnya.
“Jujur sampai sekarang nggak tahu Burundi seperti apa. Mulai hari ini akan Analisa,” tambah sang eks juru taktik timnas Korea Selatan.