JL KENARI, SUKABUMI EKSPRES – DP2KBP3A Taruh Perhatian, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi mengaku sudah mendapatkan informasi kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum guru kepada dua orang siswi SMP. Namun, informasi itu bukan hasil laporan dari korban, tapi dari pihak kepolisian.
Kabid P3A DP2KBP3A Kota Sukabumi, Wiwi Edhie Yulaviani, mengaku baru mengetahui informasi tersebut melalui UPTD P3A.
“Sebenarnya kita juga dapat informasi terkait itu dari pihak kepolisian. Korbannya juga tidak melapor ke UPTD kita. Jadi kita dapat infonya dari kepolisian,” ujar Wiwi kepada Sukabumi Ekspres melalui aplikasi perpesanan, kemarin (23/3).
Baca Juga:Polres Sukabumi Musnahkan Barbuk Hasil Operasi Pekat LodayaPolisi Buru Pelaku Lain Kasus Penyelundupan Narkoba ke Lapas
Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap dua orang siswi SMP ini sudah terjadi lebih kurang dua bulan. Kendati demikian, pihak keluarga korban baru melapor kan kasus pelecehan seksual itu ke pihak kepolisian pada Jumat (17/3).
Saat itu, dari pihak kepolisian pun belum memberikan informasi tersebut kepada UPTD PPA, hanya sebatas memberikan informasi untuk bersiap apabila kedua korban ingin dilakukan konseling secara psikologis.
“Jadi informasi data dan sebagainya memang kita belum dapat detailnya dari kepolisian karena kan tiba-tiba saja kemarin dapat informasi lagi laporannya dicabut,” ungkapnya.
Meski laporan tersebut dicabut, kata Wiwi, DP2KBP3A Kota Sukabumi akan berkoordinasi kembali dengan pihak kepolisian sekaligus dengan pihak sekolah.
“Mungkin nanti kita bisa melakukan pendekatan, minimal dengan guru BK-nya, terkait siswinya, dan setelah itu baru nanti kita planning-kan apa yang akan kita kerjakan berikutnya,” paparnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat apabila memang akan melapor kan terkait kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ke UPTD PPA bisa melalui hotline di 08111117545.
“Jadi dengan hotline ini kita memudahkan masyarakat untuk melapor. Tidak harus bertemu atau bertatap muka terlebih dahulu, tapi bisa berkonsultasi terlebih dahulu,” pungkasnya.