Harga Daging Sapi Masih Mahal

Harga Daging Sapi Masih Mahal
0 Komentar

CIBADAK,SUKABUMI EKSPRESHarga komoditas daging sapi maupun daging ayam di Pasar Cibadak Kabupaten Sukabumi relatif masih cukup mahal usai Idulfitri 1444 Hijriah.

Penyebabnya diduga karena pasokan komoditas tersebut yang cenderung berkurang.
Suhendi, pedagang daging sapi, mengatakan saat ini harga daging sapi berkisar Rp140 ribu-Rp150 ribu per kilogram. Harganya bisa dibilang masih cukup mahal karena standardnya di kisaran Rp130 ribu per kilogram.

Harga daging sapi setelah Lebaran memang masih tinggi di kisaran Rp140 ribu-Rp150 ribu per kilogram. Pada H-1 sempat mencapai Rp160 ribu hingga Rp170 ribu per kilogram,” kata Suhendi, kemarin (27/4).

Baca Juga:Prabowo Kunjungan Kediaman Mahfud MDSMRC: PDIP Dapat Dukungan 60 Persen di Jawa dan Bali

Jika berpatokan pada H-1 Idulfitri yang mencapai Rp160 ribu-Rp170 ribu per kilogram, saat ini harga memang cenderung turun. Namun jika berpatokan pada harga standard di kisaran Rp130 ribu per kilogram, maka harga saat ini masih cukup mahal.

“Walaupun Lebaran sudah lewat, harga (daging sapi) sekarang masih tinggi,” pungkas Suhendi.
Haji Anang, pedagang daging sapi lainnya, menuturkan tingkat pembelian daging sapi saat ini berangsur menurun. Karena itu, harganya pun ikut-ikutan turun.

“Sekarang harganya masih Rp140 ribu-Rp150 ribu per kilogram. Sebelumnya harga mencapai Rp160 ribu-Rp170 ribu per kilogram. Harga sekarang memang masih tinggi,” kata Anang.

Mahalnya harga daging sapi diikuti juga harga daging ayam. Saat ini harga daging ayam berkisar antara Rp45 ribu-Rp50 ribu per kilogram.
Mahalnya harga daging ayam banyak dikeluhkan pembeli. Namun para pedagang sulit menurunkan harga karena dari tingkat distributor juga relatif mahal.

“Pembeli enggak mau harganya segitu (Rp45 ribu). Mereka maunya Rp40 ribu per kilogram,” kata Enah, pedagang daging ayam di Pasar Cibadak.
Sepinya pembeli membuat Enah tak terlalu banyak menjual daging ayam. Biasanya ia menyiapkan dua kuintal daging ayam.

“Sekarang mah paling hanya satu kuintal. Ini juga belum habis. Masih banyak,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar