Pilpres 2024 Potensi Tiga Paslon, Pengamat Singgung Dosa Politik Bakal Cawapres

Pilpres 2024 Potensi Tiga Paslon, Pengamat Singgung Dosa Politik Bakal Cawapres
0 Komentar

Sekarang ini, masih ada waktu para capres dan partai untuk melihat dan mencermati kemungkinan yang terjadi. Termasuk mencermati isu-isu dadakan yang kemungkinan muncul.

Di Indonesia, kadang-kadang ada isu dadakan yang bisa mengubah peta politik. Seperti isu moral, asusisila, isu korupsi dan agama, serta skandal. Meski begitu, sudah banyak simulasi pasangan yang mencuat. Diantaranya adalah Anies-AHY, Prabowo-Erick, dan Ganjar-Sandi.

BACA JUGA: Prabowo Kunjungan Kediaman Mahfud MD

Sosok-sosok cawapres ini juga dinilai punya kekuatan yang berimbang. Keuntungannya sama-sama mewakili anak muda. Khususnya Erick dan Sandi. Kedunya sama-sama punya posisi yang setara. Sama-sama menteri, bisa mewakili anak muda, dan dianggap cukup berhasil.

Baca Juga:Founder Desa Wisata Hanjeli Dinominasikan Menerima KalpataruPelaku Asusila Menyerahkan Diri dan Minta Maaf Kepada Korban

“Juga sama-sama belum punya dosa politik,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas itu.

Bedanya, Sandi terafiliasi parpol. Sedangkan Erick, kekurangannya bukan orang partai. Plusnya, Erick tidak diafiliasikan sebagai suruhan partai.

Untuk di Sulsel pun demikian. Jika simulasi ini tersaji, kekuatan akan cukup berimbang. Meskipun dalam survei saat ini, Anies sedikit lebih unggul. Namun perlu diingat, Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 itu unggul di Sulsel. Sehingga, secara pasti keduanya masih punya basis pemilih yang kuat.

Bongkar Pasang

Analisis politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Attock Suharto juga menilai simulasi paket capres-cawapres memang sudah mulai mengerucut, meskipun masih bongkar pasang. Jika benar paket itu Anies-AHY, Ganjar-Sandi dan Prabowo-Erick, maka kekuatan akan berimbang.

Artinya tidak ada yang terlalu dominan. Pasalnya, kalau dilihat dari sisi pendamping (cawapres), hampir ketiganya memiliki dampak elektorat yang baik. AHY misalnya selain memiliki mesin politik Partai Demokrat (PD), ada juga efek Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan tetap turun gunung untuk mendulang suara.

Jika Sandi menjadi pasangan Ganjar, Sandi juga bisa membawa suara dari dan luar Jawa. Dia juga punya modal (kapital). Begitupun dengan Prabowo yang dipaketkan dengan Erick, maka Erick pun bisa memberikan bantuan signifakan terhadap Prabowo.

Termasuk di Sulsel, jika ketiga paket itu jadi, maka tetap ketat persaingan. “Meskipun Anies lebih berpeluang menang,” ujar Attock.

0 Komentar