PALABUHANRATU,SUKABUMIEKSPRES – Paguyuban lingkung Seni Padjajaran Anyar ikut andil dalam meramaikan syukuran Hari Nelayan ke 63 Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Para pecinta seni ini meramaikan rangkaian dari mulai arak – arakan hingga selesai.
Disela arak – arakan itu, mereka (Red) berjalan sambil memperagakan atraksi debus dengan sebilah golok tajam. Selain debus yang di peragaan Kasepuhan Cisitu, beberapa alat musik tradisional dari Kasepuhan Neglasari pun ditampilkan untuk meramaikan acara itu.
BACA JUGA: Upacara Adat Syukuran Hari Nelayan Meriah
“Tradisi kesenian sunda memang sepatunya di lestarikan dan terus di tampilkan. Apalagi kini tradisi itu menjadi daya tarik bagi wisatawan,” kata Firman Hidayat Ketua Paguyuban lingkung Seni Padjajaran Anyar, Senin (22/5) lalu
Baca Juga:Semangat untuk Bangkit Bukan Jargon SemataLakukan Pemeliharaan Listrik Tanpa Padam, PLN Selamatkan 11 Juta kWh
Menurutnya, sektor pariwisata tidak lepas dari kesenian yang terus dijaga. Bahkan kebanyakan tarik minat wisawatan mancanegara dengan adanya tradisi ini. Ditambah, Kharisma Event Nasional (KEN) mengedepankan budaya.
“Pariwisata dan Budaya tidak bisa di pisahkan, di masing-masing wilayah memiliki budaya yang masih dilestarikan. Seperti halnya di wilayah Palabuhanratu,” tegasnya.
BACA JUGA: Promosikan Pariwisata dan Budaya Sukabumi ke Tingkat Dunia
Firman meminta, sejarah kesenian sunda yang kini semakin menggeliat terus di tingkatkan. Terlebih suport seluruh pihak agar para penggiat seni terus berkembang hingga puluhan tahun kedepan.
“Berharap budaya baik dari kesenian hingga sejarah bisa ada hingga incu putu nanti. Sehingga hal ini tidak hilang dimakan zaman,” tandasnya.