“Tahun ini P2RW kembali diluncurkan dengan harapan pembangunan bisa merata hingga ke pelosok,” tegasnya.
Di tengah pandemi covid-19, Fahmi bersyukur Pemkot Sukabumi masih bisa melaksanakan berbagai pembangunan. Fahmi meminta maaf seandainya selama pandemi covid-19 pembangunan dirasa tidak maksimal.
“Itu karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Anggarannya direfokusing untuk penanganan kesehatan dan jaring pengaman sosial,” tuturnya.
Baca Juga:Anies Baswedan Sudah Kantongi Sosok Cawapres Pendamping, Siapkan Efek Kejut saat PengumumanKeluarga Jokowi Alihkan Dukungan ke Prabowo, Rocky Gerung Sebut Akibat Selalu Direndahkan Megawati
Memasuki tahun ini pembangunan mulai kembali dilaksanakan Pemkot Sukabumi. Di antaranya pembangunan Plaza Balai Kota dan Gedung Juang menghadirkan wajah baru kota dan pembangunan trotoar pedestrian supaya indah.
Pembangunan juga dilakukan untuk mengimbangi percepatan jalan tol Bocimi. Sebab, jika tol tersebut sudah kelar, maka banyak wisatawan luar daerah yang akan berkunjung ke Sukabumi.
“Ada empat proyek strategis tahun ini, seperti pengentasan kawasan kumuh dan penuntasan rumah tidak layak huni. Tahun lalu ada 537 unit rumah dituntaskan. Pelaksanaannya membuat Kota Sukabumi berada pada peringkat kedua terbanyak se-Jabar,” ujarnya.
Tahun ini merupakan fase terakhir implementasi RPJMD. Sebelum 20 September 2023, Fahmi harus menuntaskan menuntaskan pekerjaan yang masih tersisa sehingga bisa memberikan kebahagian dan rasa bangga bagi warga.
Camat Cikole Fitrya Kusnaningsih mengatakan, P2RW merupakan salah satu upaya intervensi menuntaskan kawasan kumuh di Kecamatan Cikole. Dari tujuh aspek indikator selama 2018-2022, P2RW di Kecamatan Cikole sudah dilaksanakan melalui 369 pekerjaan. (rls)