CIANJUR,SUKABUMIEKSPRES – Hadapi Kemarau, PMI Bakal Tambah Armada Tangki, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur mulai bersiap siaga menghadapi potensi ancaman kemarau. Satu di antara upaya yang dilakukan dengan rencana menambah armada mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih.
Ketua PMI Kabupaten Cianjur, Ahmad Fikri, mengatakan di tengah kondisi masih dilakukannya penanganan pascagempa bumi, PMI juga bersiap menghadapi musim kemarau yang berpotensi akan terjadi kekeringan. Di Kabupaten Cianjur, dampak kemarau biasanya terjadi krisis air bersih.
“Pada Mei ini pelayanan air bersih akan habis masa waktunya. Tapi saya mendapatkan instruksi dari ketua umum bahwa kita akan tetap memberikan pelayanan air bersih sampai Agustus, bahkan bisa jadi sampai Desember,” kata Fikri, belum lama ini.
Baca Juga:Pemkab Cianjur masih Kekurangan PegawaiBMKG Imbau Masyarakat Sadari Potensi Megathrust dan Sesar
Perpanjangan pelayanan distribusi air bersih tersebut, kata Fikri, sekaligus juga bisa menanggulangi permintaan masyarakat yang mengalami krisis air bersih akibat dampak kemarau.
Sebetulnya, lanjut Fikri, setiap saat PMI membuka layanan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Kami punya nomor hotline. Masyarakat bisa menghubungi langsung atau bisa juga datang langsung ke Markas PMI Kabupaten Cianjur mengajukan permohonan,” tuturnya.
Menurut Fikri, berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau diperkirakan terjadi memasuki Juni atau Agustus. PMI sudah mengajukan penambahan empat unit armada mobil tangki untuk menanggulangi potensi krisis air bersih selama kemarau nanti.
“Hampir enam bulan terakhir kita sebetulnya masih fokus mendistribusikan air bersih bagi warga korban terdampak gempa. Kalau untuk masyarakat umum yang terdampak kekeringan hingga saat ini belum ada,” terangnya.
PMI mewaspadai potensi kekeringan di sejumlah wilayah yang biasanya jadi langganan krisis air bersih saat kemarau. Wilayahnya tersebar di utara, timur, dan sebagian di selatan.
“Pada prinsipnya, kami di PMI selalu siap siaga menghadapi potensi ancaman bencana, baik hidrometeorologi maupun kekeringan. Kondisi ini karena wilayah Kabupaten Cianjur memang terbilang rawan kebencanaan,” pungkasnya. (ist)