SUKABUMIEKSPRES– Ganjar Balas Sanjungan Jokowi, Presiden Joko Widodo menyanjung bakal calon presiden usungan PDIP, Ganjar Pranowo punya modal berani dan nyali. Modal itu diperlukan untuk memimpin Indonesia berikutnya.
Jokowi memberikan sanjungannya dalam konferensi pers pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan yang digelar di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Jokowi Minta PDIP Buat Rencana Besar Hadapi Tantangan Global
Baca Juga:Pilot Susi Air Terancam Dibunuh, Gerindra Sarankan TNI Lakukan IniBreaking News! Ini Tanggal Pasti Bharada Richard Eliezer Bebas Murni
“Kalau pemimpin ke depan, seperti pak Ganjar Pranowo yang paling penting itu memang nyali itu nomor satu. Berani itu nomor satu, berani dan punya nyali dan saya lihat Pak Ganjar punya,” kata Presiden Jokowi.
Dia menyebut banyak tantangan menanti di masa depan seperti krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan akibat perang Rusia dan Ukraina.
Jokowi berharap PDIP dapat mendesain perencanaan besar jika para kader berkesempatan mengelola negara.
“PDI Perjuangan bisa mendesain sebuah rencana besar pada nantinya ke depan diberikan kesempatan untuk mengelola Negara ini sehingga bayangan-bayangan yang tadi saya sampaikan paling tidak bisa dipersiapkan perencanaannya lebih dalam,” ujarnya.
BACA JUGA: PDIP Masukkan AHY Bursa Cawapres Ganjar, Deputi Bappilu Demokrat: Ini Suprise!
Mendapat pujian punya nyali dan berani, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa Presiden Jokowi sebagai mentor dari sisi pemerintah dan sosok yang banyak membantunya membuka akses.
“Saya sering berdiskusi dengan Jokowi bagaimana pembangunan Indonesia yang sudah dilakukan di masa pemerintahan Presiden Jokowi dan harus dilanjutkan di pemerintahan berikutnya,” ungkap Ganjar.
Baca Juga:Mobil Mewah Andhi Pramono Disita KPKNasib Malang Istri Gurandil Ciemas
Ganjar dalam beberapa safari politik yang dilakukan di berbagai wilayah menyampaikan terkait visinya dalam mengembangkan pembangunan yang sudah dimulai Presiden Joko Widodo.
“Presiden Jokowi memberikan semacam “grand design” pembangunan yang sudah ada, dan “roadmap” menuju titik tujuan pembangunan,” pungkasnya. (fajar)