SUKABUMIEKSPRES – Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) di Kelurahan Nanggeleng tuntas dilaksanakan di setiap RW. Kini, setiap RW sedang menyusun laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran dan pelaksanaan pekerjananya.
Sekretaris Kelurahan Nanggeleng, Esa Wardhana, menjelaskan setiap RW di wilayahnya telah menyelesaikan pembangunan melalui Program Pemberdayaan Rukun Warga P2RW. Saat ini pihaknya tengah menunggu laporan pertanggungjawaban yang disusun oleh setiap RW.
“Kalau untuk P2RW itu sudah 100 persen beres semuanya. Tinggal pengajuan SPj proposal saja. Ada beberapa yang belum. Jenis kegiatan lebih banyak ke fisik,” jelas Esa, kemarin (13/7).
Baca Juga:MUI Kecam Rencana Pertemuan LGBT di JakartaPenambahan Armada Diharapkan Solusi Atasi Masalah Sampah
Berbagai kegiatan dilaksanakan di setiap RW di wilayah itu. Di RW 12 misalnya, dan P2RW digunakan melakukan penataan lingkungan.
Ketua RW setempat, Gandi Suganda, mengungkapkan penataan lingkungan meliputi pemasangan paving block pada jalan gang sepanjang 125 meter. Ia menuturkan dalam perencanaan penataan hanya akan dilakukan untuk jalan gang sepanjang 100 meter.
Namun karena terdapat kelebihan material serta swadaya masyarakat, maka realisasi penataan bisa melampaui rencana. Ke depan akan dilakukan pula penambahan tanaman pada beberapa bagian jalan.
“Yang kita ajukan 100 meter, tapi ternyata ada kelebihan barang. Alhamdulillah masyarakat juga antusias untuk membantu pembangunan jalan,” tuturnya.
Sedangkan di RW 09, tanah wakaf masjid setempat dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan Posyandu yang akan difungsikan pula sebagai gedung serba guna. Ketua RW, Suhanda, menerangkan selain menggunakan dana P2RW, pembangunan juga mendapatkan bantuan dari masyarakat.
“Dana P2RW kebetulan kita manfaatkan untuk pembangunan Posyandu. Secara fungsinya bukan untuk Posyandu saja, kita jadikan gedung serba guna. Jadi bisa dimanfaatkan untuk DKM karena wakafnya atas nama masjid. Kebetulan ini didirikan di atas bangunan yang sudah ada yaitu tower artesis lantai duanya. Biaya kurang lebih sekitar Rp60 juta. Swadaya masyarakat lebih dari Rp40 juta,” pungkasnya. (ist)