Airlangga Hartarto Dianggap Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Golkar

Airlangga Hartarto Dianggap Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Golkar
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES— Desakan digelarnya Musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Elektabilitas Golkar terus diusuarakan banyak kalangan internal partai berlambang beringin itu.

Pasalnya, langkah Munaslub juga bahkan dianggap sebagai momentum mengevaluasi kerja Ketua Umum Airlangga Hartarto yang tak cukup mampu mendongkrak keberadaan Partai Golkar.

“Selain tidak haram, munaslub juga memungkinkan untuk melahirkan solusi-solusi strategis jangka pendek yang boleh jadi sulit lahir dalam situasi kepemimpinan Airlangga,” kata Ketua Korbid Polhukam DPP Partai Golkar 2016-2017 Yorrys Raweyai kepada wartawan, Jakarta, Rabu, (12/7).

BACA JUGA: Forkom Aktivis Golkar Usul Jokowi Pimpin Partai Golkar

Baca Juga:DPR-KPU Tolak Tunda Pilkada, Bawaslu Disebut Lampaui KewenanganProjo se-Jabar Dukung Ganjar Pranowo Presiden 2024

Yorrys yang dikenal sebagai senior di Golkar ini juga menilai munaslub lebih bermanfaat ketimbang mempertahankan kepemimpinan Airlangga.

Hal itu lantaran dia khawatir pembiaran kondisi sekarang justru bakal terus membuat Golkar terpuruk.

Di sisi lain, Yorrys berpandangan jika pihak-pihak yang menolak pelaksanaan munaslub adalah mereka yang senang dengan kegagalan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga.

“Jika ada pihak yang menyatakan bahwa Partai Golkar saat ini sedang ‘baik-baik saja’, maka mungkin pernyataan tersebut muncul dari mereka yang senang dengan kegagalan-kegagalan yang terus berulang,” kata dia.

Lebih lanjut, Yorrys juga kembali menekankan jika munaslub bukan hal yang haram dilakukan partai politik (parpol), apalagi partai semodern Golkar. Munaslub justru sebagai warning bagi penguasa parpol bahwa kedaulatan sebuah partai berada di tangan anggotanya.

“Kepemimpinan organisasi tidak boleh menyisakan cek kosong yang sulit untuk ditagih setiap waktu,” kata dia.

Karena itu, Yorrys menyebut, saat ini publik menanti sejauh mana demokrasi berjalan di internal Golkar. Sehingga, munaslub menjadi bukti adanya kebebasan yang dapat menunjukkan esensi demokrasi di Golkar.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Cawapres Kuat untuk Isu Ekonomi

Baca Juga:Mahfud MD Tegaskan Usulan Tunda Pilkada 2024 Tidak RelevanAHY Ungkap Anies Ingin Segera Umumkan Sosok Cawapres

Apalagi, kata dia, waktu yang begitu mendesak tidak lagi mampu menitip harapan pada strategi kepemimpinan Airlangga untuk meningkatkan elektabilitas partai.

Yorrys menduga Airlangga sedang berlindung di balik konsolidasi semu yang menghasilkan suara senyap dan sayup hingga tidak terdengar.

Kendati begitu, Yorrys mengamini ada sejumlah syarat pelaksanaan munaslub. Seperti, partai dalaim keadaan terancam atau menghadapi ihwal kegentingan yang memaksa.

0 Komentar