SUKABUMIEKSPRES – Nilai kerugian akibat bencana di Kota Sukabumi ditaksir sebesar Rp3,7 miliar. Nilai kerugiannya ditaksir berasal dari 73 kali bencana tersebar di tujuh kecamatan selama kurun waktu enam bulan terakhir, terhitung selama periode Januari-Juni.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, menyebutkan nilai total kerugian bencana yang tercatatkan pada Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (Si Edan) mencapai Rp3.741.375.000.
BACA JUGA: Bencana Picu Kerugian Rp2,8 Miliar
Nilai kerugian dihitung berdasarkan dampak yang ditimbulkan akibat bencana, salah satunya kerusakan bangunan rumah warga.
Baca Juga:Jokowi, Prabowo dan Erick Thohir Gelar Pertemuan Istana BogorRespons Anies Soal Kemungkinan Ikut Jejak Surya Paloh Temui Jokowi
“Selama semester pertama tahun ini, jumlah bangunan yang rusak akibat bencana sebanyak 118 unit. Bangunannya terdiri dari enam unit rusak berat, 20 unit rusak sedang, dan 92 unit rusak ringan,” kata Zulkarnain dalam keterangannya, kemariin (20/7).
Secara rinci Zulkarnain menyebut nilai kerugian berasal dari 26 kali tanah longsor sebesar Rp1.672.850.000, cuaca ekstrem sebanyak 20 kali dengan taksiran nilai kerugian sebesar Rp533.550.000, banjir sebanyak 8 kali dengan taksiran nili kerugian sebesar Rp208.375.000, kebakaran sebanyak 8 kali dengan nilai kerugian sebesar Rp1.296.600.000, dan puting beliung sebanyak 5 kali dengan taksiran nilai kerugian sebesar Rp30 juta.
BACA JUGA: BPBD Dorong Warga Tidak Buang Sampah Sembarangan
Beberapa wilayah merupakan langganan kejadian bencana di Kota Sukabumi. Selama enam bulan terakhir, wilayah yang cukup banyak terjadi bencana berada di Kecamatan Cikole sebanyak 17 kali.
Selanjutnya di Kecamatan Citamiang sebanyak 14 kali, Kecamatan Gunungpuyuh sebanyak 12 kali, Kecamatan Baros sebanyak 11 kali, Kecamatan Warudoyong sebanyak 9 kali, Kecamatan Lembursitu sebanyak 8 kali, dan Kecamatan Cibeureum sebanyak 2 kali.
“Dari berbagai kejadian, masih didominasi bencana hidrometeorologi. Ini karena selama enam bulan terakhir intensitas curah hujan relatif cukup tinggi yang disertai dengan cuaca ekstrem,” tegasnya.
BACA JUGA: BPBD Mencatat 11 Bencana Alam Terjadi di Kabupaten Sukabumi
Penanganan terhadap berbagai bencana sudah dilakukan BPBD berkoordinasi dengan perangkat daerah teknis. Zulkarnain mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
“Meskipun tak semasif enam bulan terakhir, hujan masih terjadi di Kota Sukabumi. Kami selalu siap siaga. Masyarakat juga perlu waspada,” pungkasnya. (ist)