SUKABUMIEKSPRES– Ratusan kepala keluarga (KK) di tiga kampung di Desa Sukamanah Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi mengalami krisis air bersih. Sumber air yang selama ini mereka manfaatkan untuk kebutuhan sehari-sehari mulai kering bersamaan memasukinya kemarau.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung, Ofieq, mengatakan hasil asessmen ke lokasi tiga kampung yang kini sudah mengalami krisis air bersih itu berada di Kampung Sukamanah RT 015/006 dan Kampung Sukamanah RT 018/007 serta Kampung Sangkan Hurip RT 017/RW 007 Kedusunan Sukamanah.
“Ada sekitar 178 KK atau 465 jiwa di tiga kampung itu yang mengalami krisis air bersih. Kekeringan yang melanda perkampungan tersebut sudah berlangsung sekitar sebulan terakhir,” kata Ofieq kepada wartawan, kemarin (7/8).
Baca Juga:Perbaikan Rutilahu di Citamiang Hampir RampungWali Kota Rotasi Pejabat
Sudah lebih dari satu bulan di wilayah tersebut turun hujan. Akibatnya, debit air di beberapa lokasi menyusut untuk kebutuhan warga. Bukan hanya itu, kemarau tahun ini juga mengancam sekitar 20 hektare lahan pertanian di wilayah tersebut.
“Sungai Cijurey yang berfungsi untuk mengairi lahan pertanian warga kini kondisinya sudah mulai menyusut. Selain itu ada dua masjid di wilayah kampung itu kini membutuhkan air untuk wudhu,” imbuhnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air, warga hanya mengandalkan air dari area perbukitan yang merupakan daerah resapan.
“Ada sumber air di area Bukit Malang yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari area pemukiman penduduk,” paparnya.
Namun warga membutuhkan sebanyak 300 batang pipa paralon ukuran 3/4 inci untuk menyalurkan air. Kondisi terakhir, kata Ofiek, hingga saat ini belum ada penanganan dari pihak manapun.
“Setelah mendapat bantuan pipa paralon, warga bersedia mengerjakan pemasangannya secara gotong royong,” tukasnya.
Ofiek mengaku sudah melaporkan kondisi ersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga:Lintasan Uji Berubah, Pembuatan SIM C Lebih MudahPolisi Amankan Enam Remaja Bawa Sajam
Ia pun berkoordinasi dengan Forkopimcam Gegerbitung dan koordinasi dengan pemerintah Desa Sukamanah untuk mewaspadai potensi kekeringan pada kemarau tahun ini.
“Kondisi saat ini bisa berdampak pada krisis air bersih serta potensi kebakaran lahan dan hutan,” pungkasnya. (ist)