SUKABUMIEKSPRES — Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan penyebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) mesra dengan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kebumen, Jawa Tengah beberapa waktu silam.
BACA JUGA: Gibran dan Iriana Jokowi Diisukan Jadi Cawapres Prabowo, Ada Apa?
Jika melihat berdasarkan aspek yang adil, kemesraan Jokowi, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto menunjukkan bahwa ketiganya bisa saling melakukan komunikasi.
Baca Juga:Polsek Cisolok dan Mahasiswa Stisip Widyapuri Gelar Penyuluhan Bahaya NarkobaPuluhan Pelajar SMK Tarbiyatul Aulad Palabuhanratu Ikuti Dordar
“Kemesraan Jokowi, Ganjar dan Prabowo sebenarnya kalau kita adil melihatnya dari dua aspek, aspek pertama adalah keakraban bahwa diantara mereka bisa saling komunikasi,” ujarnya.
Namun yang bisa menyatukan ketiga tokoh tersebut pasti karena mempunyai sesuatu yang harus dihadapi bersama yang menjadi sebuah kekhawatiran, yaitu bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
BACA JUGA: Megawati Minta Jurkam PDIP Sosialiasai Ganjar Pakai Hati dan Perasaan
“Tapi yang bisa menyatukan mereka begitu karena mereka sepertinya menghadapi musuh yang sama yang mereka khawatirkan, itulah Anies Baswedan,” ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Rabu (9/8).
Sehingga terlihat negatife side dari kemesraan tersebut yaitu kecemasan terhadap popularitas asli Anies, meskipun dalam survei mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya meraih urutan ke-3.
“Jadi justru dari negatif sidenya kemesraan itu menunjukkan kecemasan mereka terhadap melambungnya popularitas Anies, karena kalau misalnya hasil survei itu benar nomor 1 dan nomor 2 itu adalah Ganjar Pranowo dan Prabowo misalnya,” ujarnya.
BACA JUGA: PSI Jawa Barat Satu Frekuensi dengan Prabowo Subianto Menuju Pilpres 2024
Baca Juga:Bupati Sukabumi Tutup TMMD ke 117 di Desa MekarjayaPolres Sukabumi Distribusikan Air Bersih ke Warga Kampung Cipatuguran
“Maka tidak mungkin tidak bersaing di antara mereka, Anies kan selalu tercecer di nomor 3 misalnya, Litbang Kompas bahkan menempatkan Anies cuma 13% sementara Ganjar 25/26% Prabowo 18% kurang lebih,” tandasnya. (wartaekonomi)