SUKABUMIEKSPRES – Puluhan investor China mendatangi kawasan industri furniture di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Senin (18/9) lalu.
Kedatangan mereka ke pabrik mebel atau furniture di Olympic Furniture Cemerlang kawasan industri PT Bogorindo Cemerlang, Cikembar itu melihat penggunaan mesin yang dipakai.
Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, mengatakan, sekitar 32 pengusaha atau investor China yang datang ke kawasan industri di Sukabumi, mereka juga akan mengunjungi sejumlah pabrik di Jawa Timur.
Baca Juga:Gedung Promosi Pusat Pengembangan IKM Selesai DibangunDanrem 061 Ingatkan TNI Harus Netral dalam Pemilu 2024
BACA JUGA: Cara Memilih Furniture Kayu Jati yang Asli dan Berkualitas
Menurutnya, tujuan para investor China itu untuk membantu mengembangkan industri mebel di Indonesia dengan penggunaan mesin canggih yang dimiliki mereka.
“Jadi di balik pertumbuhan industri China bidang furniture yang sangat tinggi, 250 miliar dollar ya, adalah kemampuan teknologinya, machinery-nya yang hebat. Makanya mereka datang ke sini mau melihat, apa yang bisa disuport mereka untuk mengembangkan industri mebel dan kerajinan di Indonesia supaya glowing seperti Vietnam,” kata Abdul.
BACA JUGA: Gedung Promosi Pusat Pengembangan IKM Selesai Dibangun
Di tempat yang sama, GM PT Bogorindo Cemerlang, Irma Tjandra, mengatakan, para investor China berharap ada kerjasama dengan industri mebel atau kerajinan tangan lain yang ada di Indonesia dengan memakai mesin produksi dari China.
“Mereka adalah di bidang suplayer untuk mesin-mesin furniture, ini akan melakukan pameran nanti di Jakarta, melihat peluang yang ada, kita akan melakukan kerjasama saling menguntungkan dari mesin-mesin ini. Di sini kan ada kerajinan tangan dan juga furniture, sehingga kita menyiapkan untuk ada industrinya,” ucapnya.
BACA JUGA: Danrem 061 Ingatkan TNI Harus Netral dalam Pemilu 2024
Sementara itu, salah satu investor China, Cecilia Tan, menjelaskan, ia bersama puluhan investor lainnya melihat bagaimana teknologi mesin yang dipakai industri mebel di Sukabumi.
“Perlu adanya peningkatan teknologi mesin dalam produksi furniture, agar para investor menawarkan mesin yang lebih canggih supaya bisa meningkatkan kualitas hasil produksi saat sampai ke konsumen,” jelasnya (Mg3)