SUKABUMIEKSPRES – Wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi berinovasi merancang program pencegahan dan penuntasan angka kasus stunting (tengkes). Targetnya bisa berkontribusi mempercepat perwujudan nol kasus stunting.
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri, mengapresiasi wilayah-wilayah di tingkat kecamatan maupun desa yang melahirkan berbagai inovasi penuntasan angka kasus stunting. Inovasi, kata Iyos, memang diperlukan sebagai bentuk pelibatan agar kasus stunting di Kabupaten Sukabumi bisa nol.
“Jadi, penanganan stunting itu harus fokus kepada sasaran. Dengan begitu maka berbagai program yang diluncurkan bisa berjalan efektif dan hasilnya signifikan. Sekarang wilayah-wilayah di kecamatan sudah mulai meluncurkan berbagai inovasi untuk menuntaskan kasus stunting. Kami mengapresiasi,” kata Iyos, belum lama ini.
Baca Juga:PPP Sebut Bakal Cawapres Ganjar Mengerucut antara Sandiaga Uno atau Mahfud MDAHY Deklarasi Bakal Capres Usungan Demokrat Besok, Tanpa Syarat?
Kecamatan Kadudampit misalnya yang memiliki inovasi program Pendekatan Lintas Sektoral Akselerasi Sigap Stunting (Pentas Sigesit).
Kemudian Kecamatan Lengkong memiliki inovasi Lomba untuk Memotivasi Bayi Sehat dan Bunda Pintar (Lomba Bunda Pintar) dan Kecamatan Simpenan memiliko inovasi program Simpenan Siap Cegah Stunting (Sisa Centing).
“Kami tentunya berharap inovasi program ini bisa mengintervensi pencegahan dan penanganan stunting di masing-masing wilayah,” ujarnya.
Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi ini menegaskan, ada beberapa objek yang harus menjadi fokus pencegahan dan penanganan kasus stunting. Paling utama yakni ibu hamil, anak penderita stunting, serta orang tua asuh anak stunting.
“Sektor-sektor ini yang harus terus diintervensi,” ungkap Iyos.
Hal lain yang tak kalah penting yakni pernikahan dini. Semua elemen harus bisa bergerak agar bisa mencegah terjadinya pernikahan di kalangan anak yang bisa memicu kerentanan melahirkan anak stunting.
“Kita semua harus sepakat, pernikahan anak harus bisa dicegah,” pungkasnya. (ist)