SUKABUMIEKSPRES – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sukabumi mencatat, hingga September aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) baru mencapai 3,4 persen atau sekitar 8 ribu jiwa dari jumlah penduduk.
Kepala Disdukcapil Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi, mengatakan Identitas kependudukan Digital adalah salah satu bentuk layanan yang dihadirkan Ditjen Dukcapil Kemendagri untuk memfasilitasi masyarakat memiliki semua dokumen kependudukan dalam satu genggaman.
“Jadi,Identitas kependudukan Digital ini sebagai upaya mempermudah masyarakat karena mayoritas sudah menggunakan gadget. Alhamdulillah antusias warga termasuk kalangan kampus cukup tinggi,” ujar Kardina kepada wartawan, kemarin (1/10).
Baca Juga:Duta Zakat jadi Ujung TombakEl Nino Picu Naiknya Harga Beras
Dalam proses aktivasiIdentitas kependudukan Digital terdapat sejumlah kendala. Salah satunya banyak warga yang minta diaktivasi tapi telepon selulernya kurang mendukung. Awalnya aktivasi IKD baru sebatas pada telepon seluler berbasis android.
“Sekarang aktivasinya bisa melalui iOS,” ungkapnya.
Disdukcapil terus menggencarkan aktivasi IKD dengan target capaiannya terus meningkat. Tahun ini ditargetkan capaiannya 25 persen dari jumlah penduduk.
“Sejak Januari 2023 petugas menyasar berbagai elemen seperti sekolah, tim PKK, dharma wanita, perguruan tinggi, perbankan, dan instansi vertikal,” imbuhnya.
Disdukcapil juga berupaya melakukan layanan Siap Jemput Bola Pelayanan (Si Jempol) yang menyasar semua segmen. Kamudian saat ini terus digencarkan masuk ke kalangan kampus perguruan tinggi di Kota Sukabumi dan instansi pemerintahan. Seperti kampus yang telah didatangi salah satunya Universitas Muhammadiyah Sukabumi dan Poltek Sukabumi.
“Jadi, aktivasi IKD terus digeliatkan termasuk ke kalangan perguruan tinggi,” ucapnya.
Kardina berharap dengan adanya kegiatan ini bisa memfasilitasi masyarakat Kota Sukabumi untuk segera memiliki IKD.
“Kami berharap target 25 persen ini bisa tercapai,” pungkasnya. (mg4)