SUKABUMI EKSPRES — Pidato Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang menyebut di dalam internal partainya tidak ada yang tiba-tiba diangkat menjadi Ketum diduga menyindir PSI.
Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menilai pidato tersebut disampaikan oleh Megawati untuk mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap keputusan politik Kaesang Pangerep yang memilih bergabung dengan PSI.
“Itu ditunjuk pada manuver politik Kaesang PSI yang dinilai tidak sesuai dengan model kaderisasi di PDIP,” kata Khoirul kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/10/2023).
BACA JUGA: PDIP Masukkan Gibran Dalam Daftar Bacawapres Ganjar
Baca Juga:Sering Serang Anies, PKB Ingatkan Gus Yaqut : Harus Sadar DiriPDIP Masukkan Gibran Dalam Daftar Bacawapres Ganjar
Menurut Direktur Ekskutif Institute For Democracy and Startegic Affairs (Indostrategic) itu, Megawati tidak sepakat dengan kaderisasi dipakai oleh PSI yang tiba-tiba mengangkat Kaesang Pangarep menjadi Ketum.
“Bagi Megawati proses penetapan figur politisi sebagai ketua umum partai politik ala Kaesang Pangarep merepresentasikan pola rekrutmen dan kaderisasi yang karbitan dan tidak mencerminkan nilai-nilai perjuanyan yang ada di PDIP,” ucap dia.
Sebelumnya, Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangereb resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2023-2028.
BACA JUGA: Satu Keluarga Inti Jokowi Gabung PSI dan Dapat Jabatan Penting
Keputusan Kaesang ditetapkan menjadi Ketua PSI dalam acara Kopi Darat Nasional (Kapdarnas) PSI yang diselenggarakan di Djakarta Teater, Senin (25/9/2023).
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan, bahwa Kaesang Pangerep sudah resmi menjadi Ketua Umum PSI.
“Memutuskan, menetapkan pengangkatan Saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum DPP PSI periode 2023-2028,” kata Grace
Baca Juga:Basis Demokrat Mulai Mengalir ke Kubu PrabowoMasyarakat Pajampangan Ancam Boikot Pemilu saat Unjukrasa Jalan Rusak
SK Kaesang menjadi Ketum PSI pun diserahkan Grace kepada Kaesang secara langsung.(pojoksatu)