Dolar AS Kini Sudah Tembus Rp15.600, Siap-Siap Beli Barang Makin Mahal

Dolar AS
Dolar AS
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES – Nilai tukar Dolar AS kini terus menguat terhadap rupiah bekalangan ini, bahkan sempat berada di di level Rp14.670 pada akhir april lalu, mata uang Paman Sam kini sudah menyentuh Rp15.610 per 6 oktober.

Menguatnya mata uang Amerika Serikat ini diprediksi berdampak pada kenaikan harga komoditas, namun utamanya barang impor, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, telah mencontohkan produk elektronik sehingga obat-obatan imbas pada dolar yang menguat.

“Ya obat-obatan, elektronik, dalam kurun waktu ke depan harga-harganya bisa lebih mahal,” ujarnya.

Baca Juga:Honda Scoopy 2024 Berpenampilan Sporty dan Mesin Bertenaga, Simak Disini!Honda BeAT Edisi Terbatas Sudah Siap di Diler, Simak Disini

Berdampak lainnya juga bakalan terasa bagi bagi bahan bakar minyak (BBM), yang mana Indonesia masih bisa mengimpornya, pada akhirnya sektor transportasi juga bisa berdampak.

“Yang berdampak signifikan saat dolar menguat adalah barang-barang impor bakal lebih mahal kan. Nah kemudian harga minyak tinggi, kemarin BBM non subsidi dinaikan. Ini berdampak pada komoditas yang ada pada transportasi,” katanya.

Hal ini telah disampaikan analis pasar uang Lukman Leong yang menyebutkan produk harga produk impor bisa terkerek. namun imbasnya terjadi inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.

“Dampak terutama pada produk impor yang berbasis dolar, terutama BBM. Hal ini bisa kembali memicu kenaikan pada harga barang-barang impor dan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat,” ucap Lukman.

Sementara itu, dari pengamat pasar uang Ariston Tjendra berpendapat, ketika menguatnya dolar AS tidak lepas dari kebijakan suku bunga acuan AS pada tahun ini.

Apabila dari kebijakan moneter AS menjadi perhatian pelaku pasar global, penguatan nilai dolar AS diprediksi terjadi hingga akhir tahun 2023, atau pada awal tahun 2024.

“Kebijakan suku bunga acuan AS menjadi pemicu utama penguatan dollar AS tahun ini. Kebetulan kebijakan moneter AS menjadi perhatian pelaku pasar global,” ujarnya.

Baca Juga:Nokia XR21 Limited Edition dengan Layar Gorilla Glass Victus, Segini HarganyaNokia G310 5G Resmi Diliris, Smartphone Canggih dan Harga Termurah

“Dollar AS mempengaruhi transaksi global. Transaksi pembayaran valas global yang memakai dollar AS masih tinggi sekitar 46% menurut data Swift, dibandingkan nilai tukar lainnya. Selain itu dolar AS juga memegang sekitar 60% cadangan devisa global. Jadi ketergantungan dunia terhadap dolar AS masih tinggi,” tuturnya.

0 Komentar