Terjadi 222 Kali Kebakaran Lahan

Terjadi 222 Kali Kebakaran Lahan
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Sukabumi berpotensi terus terjadi menyusul prediksi masih berlangsungnya kemarau panjang. Di wilayah yang digadang-gadang terluas kedua se-Jawa dan Bali itu, selama kemarau terjadi hampir 222 kali kebakaran lahan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Sukabumi, Uang Burhanudin, mengatakan tren kebakaran lahan selama kemarau tahun ini cenderung sporadis. Artinya, dalam satu hari bisa terjadi beberapa kali kebakaran lahan.

“Seperti pada Rabu (4/10), sehari terjadi sepuluh kali kebakaran lahan di tempat berbeda,” kata Uang dalam keterangannya, belum lama ini.

Baca Juga:Kecamatan Cibeureum Pantau Hasil P2RW di Dua KelurahanDiskominfo dan RSUD Bunut Berkolaborasi Mengintegrasikan SIMRS

Secara akumulasi, jumlah kejadian kebakaran di Kabupaten Sukabumi hingga  saat ini terdata 222 kali. Jumlah kebakaran paling signifikan terjadi pada periode September.

“Pada September terjadi 195 kali laporan kebakaran alang-alang. Ini jumlah kejadian yang sangat signifikan,” tuturnya.

Mayoritas kebakaran dipicu unsur kelalaian masyarakat. Misalnya pembakaran lahan, membuang puntung rokok yang masih menyala, ataupun membakar sampah.

Secara tidak sadar, perbuatan itu bisa memicu terjadinya kebakaran karena bara api terbawa ke lahan yang kering. Apalagi akhir-akhir ini terkadang angin bertiup cukup kencang.

“Kami terus mengimbau masyarakat agar tak melakukan hal-hal yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan maupun permukiman. Hati-hati dan waspada karena kondisi sekarang sangat rentan,” tegasnya.

Uang menyebut penanganan kebakaran lahan akhir-akhir ini tak bisa ditangani secara individu kedinasan. Perlu kerja sama semua pihak karena intensitas kejadiannya cukup meningkat.

“Kami, pemerintah, selalu berupaya maksimal menanganinya dengan pelibatan unsur lain seperti TNI dan Polri, unsur pemerintahan dari lingkup dinas, kecamatan, maupun desa. Masyarakat juga berpartisipasi aktif ikut menanganinya,” tuturnya.

Baca Juga:DPMPTSP Fokus Kembangkan Layanan MPP DigitalNaiknya Harga Beras Picu Inflasi

Perlu upaya-upaya pencegahan agar karhutla tak terus terjadi. Menurut Uang, banyak dampak yang akan ditimbulkan akibat karhutla.

“Dampak kebakaran hutan atau lahan itu bisa jadi polusi udara serta mengancam ekosistem. Makanya, upaya pencegahan harus dilakukan, seperti tidak membakar lahan, sampah, atau membuang puntung rokok sembarangan,” imbuh Uang.

0 Komentar