“Dibayar dua kali, uang muka Rp5 juta dan kalau bantuan sudah diterima dibayar lagi Rp5 juta,” ujar Sadin.
Namun bantuan itu tidak ada kejelasan. Pada 2019 warga pernah mempertanyakan. Namun tidak ada kepastian.
“Kami coca membuka komunikasi, tapi sampai sekarang tak ada itikad baik. Ia hanya bisa menjawab akan diusahakan. Sampai sekarang pun traktornya tidak pernah ada,” pungkasnya. (mg3)