Setiap Hari Lintasi Jembatan Bambu yang Rapuh

Setiap Hari Lintasi Jembatan Bambu yang Rapuh
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRESWarga dua desa di Kecamatan Jampangtengah dan Kecamatan Purabaya Kabupaten Sukabumi harus bertaruh nyawa saat beraktivitas. Mereka harus melintasi jembatan bambu yang sudah rusak.

Warga di perbatasan Kampung Cibitung Desa Cijulang Kecamatan Jampangtengah dan Desa Pagelaran Kecamatan Purabaya tersebut terpaksa memakai fasilitas jembatan bambu yang sudah rusak untuk beraktivitas sehari-hari. Mulai dari sekolah hingga roda perekonomian warga.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya, Yanto Prayitno, mengatakan terdapat sekitar 50 kepala keluarga (KK) di Desa Cijulang dan 50 KK di Desa Pagelaran yang biasa menggunakan jembatan tersebut. Mereka bertaruh nyawa ketika melewati jembatan bambu sepanjang 14 meter itu.

Baca Juga:Warga Audiensi dengan Wakil Rakyat Soal PertambanganPetani Gagal Panen Terima Bantuan Beras

“Jembatan itu merupakan akses vital bagi warga di dua desa. Kondisi bambu yang menjadi lantai jembatan sudah rusak. Bahkan bambu ada yang sudah patah,” ujar Yanto dalam keterangannya, kemarin (26/10).

Jembatan itu tingginya sekitar 6 meter dari permukaan air sungai. Ada akses lain, namun jaraknya cukup jauh karena warga harus memutar untuk sampai ke tempat ibadah atau pendidikan.

“Untuk menuju sarana peribadahan dan pendidikan yang lebih dekat menggunakan jembatan penghubung yang saat ini kondisinya rusak,” ucapnya. (ist)

0 Komentar