SUKABUMIEKSPRES – Hamnas telah mengungkapkan para pejuangnya kini terlibat dalam ‘pertempuran sengit’ di Gaza pada minggu (29/10/2023) di mana israel telah meningkatkan intensitas operasi darat untuk menyerang.
Hal ini terjadi seiring dengan makin bertambah banyaknya seruan untuk mengirimkan bantuan ke wilayah yang telah dikuasai Hamas dan para pengunjuk rasa di seluruh dunia berunjuk rasa untuk gencatan senjata, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menguatkan negara agar bisa menghadapi, ‘perang yang panjang dan sulit’.
Walaupun adanya seruan untuk gencatan senjata kemanusiaan, kemarahan internasional dan potensi adanya risiko sandera di Gaza, israel kini telah meningkatkan perang yang dipicu dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga:Presale Tiket Konser Ed Sheeran Jakarta Tampak Lengang, Setelah 5 Jam Dibuka?Inilah HP China Merek Tidak Terkenal Laris, Apple-Oppo-Samsung Turun Dratis
Militan Hamaz telah menyerbu perbatasan Gaza pada 7 Oktober dengan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel, bahkan menelan korban sekitaran 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan nenculik 239 lainnya termasuk banyak pekerja migran, laporan angka terbarunya yang telah diberikan Minggu oleh juru bicara militer yaitu Daniel Hagari.
Dari kementerian kesehatan yang telah dikelola Hamas di Gaza telah mengungkapkan bahwa serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 8.000 orang, dari sebagaian besar warga sipil setengah dari mereka merupakan anak-anak.
Kepanikan dan ketakutan meningkat di wilayah Palestina, tempat PBB mengatakan lebih dari separuh dari 2,4 juta penduduknya mengungsi dan ribuan bangunan hancur.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan pada Minggu bahwa para pejuangnya “terlibat dalam pertempuran sengit… dengan pasukan pendudukan (Israel) yang menyerang di barat laut Gaza”.
Di sisi lain, tentara Israel mengatakan “tahap” baru perang dimulai dengan serangan darat sejak Jumat malam, sebuah peningkatan dari dua operasi singkat pada awal pekan ini.
– Bantuan Kemanusiaan Perang di Gaza.
Dari percakapan telepon dengan Netanyahu pada hari Minggu, Presiden AS Joe Biden ‘Menggarisbawahi perlunya segera dan secara signifikan untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan warga sipil di Gaza,”.
Pembicaran tersebut terpisah dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi dari Mesir, yang terbatasan dengan Gaza di selatan, dari kedua pemimpin tersebut berkomitmen “untuk mempercepat dan meningkatkan bantuan secara signifikan,”.