SUKABUMI EKSPRES-– Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri akhirnya buka suara perihal situasi politik pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait usia capres.
Dalam pidato politik bertema Suara Hati Nurani, Mega menyoroti kelembagaan MK, situasi demokrasi, hingga ancaman kecurangan pemilu 2024. Mega mengawali curahan hatinya dengan menyoroti situasi MK. Teddy Gusnaidi Beri Sindiran Menohok
Meski ada secercah cahaya melalui putusan MKMK, Mega mengaku sangat prihatin dan menyayangkan manuver politik yang dinilai melanggar konstitusi.
Baca Juga:Cak Imin Tanggapi Hasil Berbagai Survei Elektabilitas AMIN TerendahKaesang Dikabarkan Bakal Maju Pilgub DKI
Padahal, lanjut dia, konstitusi adalah pranata kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus diikuti dengan selurus-lurusnya.
“Konstitusi tidak hanya ditaati sebagai sebuah hukum dasar tertulis. Namun konstitusi itu harus memiliki ruh. Ia mewakili kehendak, tekad, dan cita-cita tentang bagaimana bangunan tata pemerintahan negara disusun,” ujarnya.
Situasi ini, lantas mengingatkan Mega saat pertama kali membentuk MK sesuai amanat perubahan ketiga UUD 1945.
Dari namanya saja, kata dia, MK seharusnya sangat sangat berwibawa. Sebab memiliki tugas yang sangat berat dan penting di dalam mengawal konstitusi dan demokrasi.
Kala membentuk MK, Mega mengaku mengaku sampai mencarikan sendiri gedungnya.
“Saya putuskan berada di dekat Istana, yaitu suatu tempat yang sangat strategis yang disebut sebagai Ring Satu,” imbuhnya.
Presiden RI kelima itu menambahkan, pembentukan MK salah satunya mewakili semangat perlawanan terhadap kultur pemerintahan kala itu yang otoriter dan KKN. Reformasi ditempuh dengan banyak pengorbanan.
“Apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini telah menyadarkan kita semua, bahwa berbagai manipulasi hukum kembali terjadi,” tegas Mega.
Baca Juga:Polri Dituding Terlibat Pemasangan Baliho Prabowo-GibranKontingen FTBI Dimotivasi Raih Prestasi Terbaik untuk Kabupaten Sukabumi
Dia menenggarai sebagai akibat praktik kekuasaan yang telah mengabaikan kebenaran hakiki dan politik atas dasar nurani.
Oleh karenanya, jelang Pemilu 2024, dia meminta kader dan rakyat untuk mengawal dengan nurani dan sepenuh hati demi menghasilkan pemimpin terbaik. Juga memastikan Pemilu digelar secara demokratis.
“Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi. Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi,” tuturnya.
Mega juga meminta publik untuk terus mengawal dan menggenggam erat semangat reformasi. Sebab itu bagian dari kewajiban semua anak bangsa.