SUKABUMI EKSPRES — Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku mendapat banyak pertanyaan tentang alasannya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Mantan gubernur DKI Jakarta itu resmi menjadi kader PDIP sejak 26 Januari 2019. Ahok tidak masuk dalam struktur kepengurusan, hanya sebagai anggota.
Bukan tanpa alasan, Ahok mengaku menjatuhkan pilihan politiknya kepada partai berlambang banteng moncong putih itu.
Baca Juga:Polemik Capres-Cawapres Prabowo-GibranAnggota DPRD Apresiasi Gerakan Aksi Penanaman Sejuta Pohon
“Kita bicara soal ideologi dan pancasila. Bagaimana Pancasila dan UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), itu dipertahankan untuk negeri ini,” kata Ahok dilansir video di YouTube pribadinya, Rabu (15/11/2023).
Tak sedikit pula yang menganggapnya bodoh telah memilih PDIP di bawah kendali Megawati Soekarnoputri.
“Kok mau? Saya tegaskan dengan jujur, itulah saya. Ketika saya merasa semua partai politik nggak ada yang beres, maka saya bergabunglah ke PDIP,” jelas Komisaris Utama PT Pertamina itu.
Ahok berkeinginan membangun Indonesia baru. Ia lalu mengutip perkataan Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16.
“Kalau mau menguji karakter seseorang, kasih dia kekuasaan,” katanya.
“Jadi kalau ada orang yang teriak-teriak, ngoceh macam-macam, dia belum pernah merasakan kekuasaan. Eh nanti dulu, anda belum teruji. Kalau mau teruji itu, karakternya harus teruji,” sambung Ahok.
Ahok yang pernah duduk di eksekutif dan legislatif sudah merasa khatam dan karakternya teruji.
“Saya pernah di pemerintahan, karakter saya sudah teruji oleh kekuasaan,” ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Baca Juga:Kamabiran Diminta Dapat Menguatkan Gerakan Organisasi PramukaBupati Serahkan Hasil Bedah Rumah Kepada Warga Pasanggrahan
Sehingga saat Megawati menerima dirinya bergabung dengan PDIP, Ahok diminta keliling Indonesia untuk membagikan pengalamannya mengambil kebijakan selama duduk di pemerintahan.
“Kami tahu apa masalahnya, kami pernah duduk di DPRD, pernah jadi bupati, gubernur. Pengalaman ini yang mau saya bagikan. Saya melihat dan yang paling tepat dan bisa dipercaya hanya PDIP. Sehingga kita bisa sama-sama membangun, bukan untuk saya. Ini untuk anak cucu kita, untuk negeri kita. Saya yakin kita menjadi negara hebat, mari kita perjuangkan bersama, merdeka,” paparnya. (Pram/fajar)