Film 172 Days Sebuah Perjalanan Cinta Berproses Karena Allah

172 Days
172 Days
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES – Sebuah kisah nyata yang diadaptasikan ke bentuk film dengan berjudul 172 Days, sebuah kisah cinta Nadzira Shafa dan Almarhum Ameer Azzikra mempunyai hubungan romansa yang sangat mengharukan dan berproses karena allah.

Film 127 days ini diperankan oleh beberapa bintang muda indonesia, yang bersajikan romansa reliigi, pemeran-pemeran nya yaitu Yasmin Napper serta Bryan Domani yang namanya sedang naik daun.

Yasmin Napper berperan sebagai Nadzira (film 172 Days), ia mengakui bahwa dirinya sangat senang bisa terlibat film besutan Hadrah Daeng Ratu ini, selama proses syuting, ia benar-benar melakukan dengan penuh cinta dan berharap untuk masyarakat bisa merasakan cinta tersebut saat menyaksikan hasilnya dibioskop.

Baca Juga:Terobosan Pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu PangumbahanGet Out (2017) Film Horor yang Paling Terkenal

A. Sinopsis Film 172 Days.

Film 172 Days ini yang berkisahkan dalam dunia nyata dari kehidupan Nadzira Shafa selama 172 hari bersama suaminya yang telah meninggal yaitu Ameer Azzika, Film tersbut berkisahkan tentang cinta mereka yang sangat penuh perjalanan hijrah dan proses yang tumbuh karena allah.

Semula saat Nadzira merasakan kehampaan dalam kehidupannya, dimana hidup yang penuh dengan dunia hiburan yang membuat dirinya sampai pada titik kejenuhannya, hilang arah hingga tidak tau tujuan hidup.

Pada akhirnya, dia memutuskan untuk berhijrah dan mencari arti hidup yang lebih bermakna, dirinya mulai belajar dan mengukuti pengajian untuk memperdalam pemahaman agamanya.

Namun di momen suatu pengajian, Dirinya bertemu dengan seorang ustadz yang bernama Ameer Azzika, ketika telah berkenalan mereka berdua, Ameer mengajukan ta’aruf kepada Nadzira, awalnya Nadzira ragu dengan tawaran tersebur, hingga Ameer menyakinkan jika mereka bisa saling mengenal lebih dalam setelah pernikahan.

Nadzira akhirnya menyetujui ajakan ta’aruf tersebut hingga sampai ke tahap pernikahan. Mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis layaknya pasangan muda.

Suatu ketika, Ameer jatuh sakit. Nadzira dengan setia menemaninya di rumah sakit hingga Ameer harus mendapatkan tindak lanjut dari dokter.

Semenjak perginya sang suami tercinta, Nadzira memutuskan mengabadikan kisahnya dalam sebuah novel sebagai bentuk pengobatan kesedihannya. Novel ini mendapat respon positif dan Nadzira merasa bahagia karena kisahnya diapresiasi oleh banyak orang.

0 Komentar