Cetak Puluhan Startup dan Beri Apresiasi Tim Potensial.
Selama 10 pekan, dari 306 mahasiswa yang dinyatakan lolos seleksi Pertamina CoRE ITB, terbentuk 40 tim bisnis yang masing-masing difasilitasi bimbingan oleh satu mentor bisnis dan coach, serta dukungan dari mentor teknis. Pembentukan tim berasal dari karantina mahasiswa selama satu pekan melalui proses hackaton pembekalan intensif dan kategori personalia; Hacker, Hipster, dan Hustler.
Pertamina CoRE ITB juga memfasilitasi mahasiswa dalam mewujudkan prototipe dan validasi pasar, LPIK ITB sendiri membuka akses co-working untuk mendukung sarana brainstorming dan kegiatan peserta. 40 ide bisnis yang dikembangkan jika diklasifikasikan 55% berbasis aplikasi atau website dan 45% lainnya berbasis pengembangan produk, di mana fokus bidang areannya dapat dikelompokkan dalam 9 kategori; GIS dan Geospatial Analyst, Smartgrid, Management Strategic, Energy Efficiency, Transisi Energi, Energy Management, IoT, Biobased dan Bioenergy serta Energy Transportasi.
Melalui tahap seleksi ketat hasil kurasi tim independen, diberikan kesempatan kepada 12 tim terbaik untuk langsung mempresentasikan produk bisnis mereka di upacara penutupan program Pertamina CoRE ITB. Adapun 12 startup terbaik tersebut adalah Ecostepping, Greenlane, Biomate, Seaboost Tech., Agroflash, Refive, Kelp Me, Alga-e, Opet Tech, Ecolements, Roast Relief, dan Debel.
Baca Juga:Ulama Jawa Barat Dukung Ridwan Kamil Menjadi CawapresKoncer Fest, Edukasi Konsumen Cerdas di WJF 2023
Sebagai puncak acara final presentasi juga diberikan apresiasi langsung berupa bantuan komersialisasi produk dalam 1 kategori individual dan 3 kategori bisnis; Best Achievement, Best Team, Best Pitch, dan Best Idea (3 tim) yang diperoleh masing-masing oleh Trendy Prima Wijaya (ITB), Ecolements, OPET Tech, Roast Relief, OPET Tech, dan menempati posisi pertama adalah BioMate.