SUKABUMI – Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Dida Sembada, Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi, para Asisten Daerah, seluruh SKPD, Tim Penggerak PKK, perwakilan BJB Cabang Sukabumi, dan unsur masyarakat Kota Sukabumi mengikuti kegiatan Verifikasi Akhir Program Terpadu P2WKSS pada Kamis, 26 Oktober 2023 di Oproom Setda Kota Sukabumi.
Dalam kesempatan ini, Kusmana Hartadji memberikan apresiasi atas kesuksesan P2WKSS yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi karena telah berhasil meraih penghargaan sebagai juara harapan III. “Perempuan adalah pilar pembangunan bangsa; di balik kesuksesan seorang lelaki selalu ada perempuan yang mendukungnya,” ujar Penjabat Wali Kota Sukabumi dengan penuh apresiasi.
Kusmana menekankan bahwa indikator utama keluarga sejahtera adalah kemampuan orangtua dalam mendidik dan memenuhi hak-hak anak-anaknya. “Orangtua yang baik akan melahirkan anak yang baik, begitu juga sebaliknya. Keberhasilan keluarga tidak hanya diukur dari sisi materi atau kekayaan, tapi juga dari kesetaraan akses dan partisipasi dalam pembangunan, baik di keluarga maupun masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga:Hingga Oktober Tahun ini, DP2KBP3A Sudah Menangani 34 Kasus Kekerasan Anak dan PerempuanDP2KBP3A Kota Sukabumi Gelar Rapat Evaluasi Penyediaan Data Gender dan Anugerah Parahita Ekapraya
Pemberdayaan perempuan memiliki dampak yang besar bagi Kota Sukabumi, termasuk memberikan nilai nyata pada pembangunan. Untuk Kusmana menekankan pentingnya kerjasama antar SKPD untuk terus meningkatkan prestasi Program P2WKSS Kota Sukabumi.
Meskipun Kota Sukabumi menghadapi keterbatasan anggaran, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, akan memberikan kontribusi yang lebih baik dalam meningkatkan pengetahuan, sumber daya manusia, dan fasilitas yang ada.
Program P2WKSS tahun 2023 di fokuskan di RW 1 dan RW 6 Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum. Program yang berjalan sejak tahun 2020 hingga 2023 ini telah menghasilkan dampak positif bagi masyarakat setempat. Melalui program ini, perempuan mendapatkan akses lebih besar ke berbagai sumber daya, meningkatkan kemandirian, dan mengalami perkembangan signifikan di sektor-sektor penting, terutama dalam bidang pendidikan. (ist/rls)