SUKABUMIEKSPRES – Awal mula tanggal 1 Desember menjadi peringatan Hari AIDS Sedunia adalah pada tahun 1987, ketika dua anggota World Health Organization (WHO) bernama James W Bunn dan Thomas Netter mengusulkan untuk menjadikan tanggal tersebut sebagai hari peringatan global untuk meningkatkan kesadaran akan HIV/AIDS.
Bunn dan Netter memilih tanggal 1 Desember karena beberapa alasan, pertama karena tanggal tersebut berada di antara pemilihan presiden Amerika Serikat dan perayaan Natal. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan liputan media tentang Hari AIDS Sedunia. Kedua, tanggal tersebut tidak terlalu dekat dengan hari peringatan penyakit menular lainnya, seperti Hari Malaria Sedunia (25 April) dan Hari Tuberkulosis Sedunia (24 Maret).
Usulan Bunn dan Netter disetujui oleh Dr. Jonathan Mann, Direktur Global Programme on AIDS (sekarang dikenal dengan nama UNAIDS). Tanggal 1 Desember pun ditetapkan sebagai Hari AIDS Sedunia yang pertama pada tahun 1988.
Baca Juga:Fakta Menarik di Balik Lagu Back to December – Taylor SwiftKembali Ramai! Ini Makna Lagu Back to December – Taylor Swift
Sejak saat itu, Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Desember. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan HIV/AIDS, serta untuk mengenang mereka yang meninggal akibat penyakit tersebut.
Pada Hari AIDS Sedunia, berbagai kegiatan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan HIV/AIDS, seperti kampanye, penyuluhan, dan edukasi. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, hingga masyarakat umum.
Hingga saat ini, HIV/AIDS masih menjadi salah satu masalah kesehatan global yang serius. Menurut data dari UNAIDS, pada tahun 2022, terdapat sekitar 38 juta orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 25 juta orang menerima terapi antiretroviral (ART).
ART merupakan pengobatan yang dapat membantu orang dengan HIV hidup sehat dan produktif. Namun, masih banyak orang dengan HIV yang tidak memiliki akses ke ART. Hal ini menyebabkan sekitar 680.000 orang meninggal akibat AIDS setiap tahunnya.