SUKABUMI EKSPRES – Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Standarisasi Sistem Penggunaan Beras Inpari IR Nutrizinc Untuk Mencegah Stunting, di Hotel Augusta Palabuhanratu, Kamis (30/11).
Bimtek didukung oleh Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BBPSIP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia.Â
Dalam sambutannya, Iyos mengatakan, Pemkab Sukabumi terus berupaya melakukan inovasi untuk menekan angka stunting melalui berbagai cara, satu diantaranya mengonsumsi beras stunting.Â
Baca Juga:Diduga Baru Bisa Nyetir, Pengendara Mobil Tabrakan BeruntunKelistrikan di Jabar 100 Persen Pulih
“Dinas Pertanian (Distan) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) kita kolaborasikan untuk menurunkan angka stunting ini. Dimana Distan ditugaskan mendorong ketersediaan beras nutrisi melalui fasilitasi dan pembinaan petani, adapun Dinkes mendorong peningkatan akses masyarakat khususnya Ibu Hamil (Bumil) dan KEK untuk mengonsumsi beras nutrizinc,” jelasnya.Â
Sejalan dengan upaya percepatan penurunan stunting kata Iyos, Pemkab Sukabumi telah menetapkan indikator kinerja dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 dengan meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH).
Skor PPH ini menjadi indikator tujuan kedua dalam misi RPJMD yaitu meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi berbasis agribisnis, serta pariwisata berkelanjutan melalui sasaran kedelapan yaitu meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan melalui sektor pertanian dan Perikanan.
“Pemkab Sukabumi dalam RPJMD berupaya untuk membangun kemandirian pangan melalui peningkatan ketersediaan dan cadangan pangan,” paparnya.Â
Iyos menambahkan, upaya penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak. Baik pemerintah pusat maupun daerah. Oleh sebab itu kolaborasi kerja berbagai pihak ini menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat Desa/Kelurahan untuk menurunkan stunting.Â
“Pada kesempatan ini saya mengajak semua komponen di Kabupaten Sukabumi untuk bersama-sama berkomitmen melakukan percepatan penurunan stunting. Terutama Kepala Puskesmas dan penyuluh pertanian merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya penurunan stunting,” bebernya.Â
Iyos menghimbau kepada peserta Bimtek dapat mengikuti secara serius agar bisa mendapatkan materi yang bermanfaat untuk diaplikasikan di kehidupan masyarakat (IST/ndi)