SUKABUMI EKSPRES – Jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Sukabumi terdata sebanyak 181 kasus. Dari jumlah itu, penderitanya yang berdomisili di Kota Sukabumi sebanyak 59 orang. Sisanya merupakan warga luar daerah yang berobat di berbagai fasilitas layanan kesehatan di Kota Sukabumi.
“Mayoritas pengidap HIV/AIDS merupakan usia produktif,” kata Sekretaris Komite Koordinator Penanggulangan AIDS Tuberculosis dan Malaria (K2PATM) Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, di sela kegiatan sosialisasi di salah satu hotel di Jalan Siliwangi, Jumat (1/12).
Penularan HIV/AIDS paling banyak akibat perilaku seks menyimpang. Terutama di kalangan LSL.
“Kalau dipersentase, penularan dari seks menyimpang itu sekitar 60 persen,” tuturnya.
Baca Juga:Puluhan Jiwa Terdampak Bencana, Tanah Longsor Terjadi Lima KampungPendapatan Pelaku UMKM Meningkat saat Culinary Night
Berkaitan dengan sosialisasi, Wita menyebutkan, kegiatan itu dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia. Tujuannya untuk merealisasikan target three zero yang dicanangkan pemerintah yakni bebas HIV/AIDS pada tahun 2030, tidak ada lagi kasus baru serta kematian akibat HIV/AIDS, serta tidak ada diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS.
“Target pemerintah adalah getting three zero. Untuk 2030 itu kan tentunya generasi yang sekarang yang harus diberikan edukasi agar mereka mengenal, mencegah, menghindari dari penyebaran HIV/AIDS. Selain itu, mereka juga supaya bisa menentukan perilaku yang baik dan benar,” pungkasnya.
Sosialisasi bertajuk ‘Generasi Bebas HIV/AIDS, Akhiri HIV/AIDS pada Tahun 2030’ itu diikuti para pelajar SMP negeri dan swasta se–Kota Sukabumi. Selain para pelajar, sosialisasi dihadiri juga para guru bimbingan konseling.
Kepala Bidang Penanganan HIV/AIDS K2PATM Kota Sukabumi, Fifi Kusumajaya, berharap dengan adanya kegiatan, kolaborasi, dan inovasi penanggulangan HIV/AIDS, maka bisa semakin diperkuat dan target pemerintah untuk mengakhiri penyebaran kasus itu pada 2030 bisa diwujudkan. (ist)