SUKABUMI EKSPRES – Harga komoditas beras di Kota Sukabumi mulai terpantau turun menjelang akhir tahun. Kondisi itu dimungkinkan pasokannya yang cenderung normal setelah beberapa bulan terakhir terdampak kemarau panjang.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Muhammad Rifki, menuturkan cukup lama harga beras di Kota Sukabumi mengalami stagnasi.
Harganya cenderung berangsur naik sejak memasuki kemarau beberapa bulan lalu.
“Setelah harga naik, cukup lama terus bertahan. Harganya tidak turun. Sekarang harganya mulai kembali turun,” kata Rifki, kemarin (7/12).
Baca Juga:Belum Tetapkan Siaga Bencana HidrometeorologiWarga Cikondang Usulkan 10 Program Pembangunan
Hasil pemantauan di Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede pada Selasa (5/12), harga beras premium kelas I yang semula Rp14 ribu turun menjadi Rp13.600 per kilogram. Kondisi serupa terjadi pada beras Ciherang Cianjur I yang harganya Rp14 ribu menjadi Rp13.600 per kilogram.
Sementara harga komoditas beras lainnya  terpantau belum turun. Di antaranya beras Ciherang Cianjur II masih kisaran Rp13.500 per kg, beras Ciherang Sukabumi kisaran Rp13.500 per kg, dan beras medium kelas masih berkisar Rp12.500 per kg. Sedangkan harga beras SPHP dibanderol Rp10.900 per kg.
Rifki menuturkan, terdapat juga komoditas yang harganya terpantau naik. Komoditas itu yakni ikan tongkol basah yang semula Rp30 ribu naik jadi Rp34 ribu per kg dan ikan bandeng naik dari Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per kg.
“Pergerakan harga masih bersifat dinamis. Masih berubah-ubah, tergantung dari pasokannya,” imbuhnya.
Rifki berharap harga berbagai komoditas kebutuhan masyarakat bisa kembali normal. Terutama komoditas strategis yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
“Apalagi sekarang menjelang Natal dan Tahun Baru. Mudah-mudahan pasokan bisa kembali normal sehingga stok dan harga bisa terkendali,” pungkasnya. (ist)