SUKABUMI EKSPRES – Sebanyak 173 kali bencana terjadi di Kota Sukabumi kurun 10 bulan terakhir atau terhitung selama Januari-November. Dari ratusan kali bencana itu, nilai kerugian mencapai Rp6 miliar lebih.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan) BPBD Kota Sukabumi, bencana alam yang mendominasi yakni tanah longsor sebanyak 33 kali, cuaca ekstrem sebanyak 54 kali, dan bencana terendah yakni angin puting beliung sebanyak 6 kali.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, mengatakan melihat data yang ada, cuaca ekstrem masih mendominasi kejadian bencana di Kota Sukabumi.
Baca Juga:Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terus TerjadiBentuk Agen Perubahan di Lingkungan Sekolah, Disdikbud Kota Sukabumi Gelar Sukabumi Student Camp
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Hanya kerugian ditaksir mencapai Rp6.033.475.000,” ujar Novian kepada wartawan, kemarin (12/12).
September merupakan frekuensi tertinggi yang dilaporkan masyarakat. Selama bulan itu tercatat sebanyak 37 kasus, kemudian Maret 25 kasus, Oktober 25 kasus, November 24 kasus, Mei 11 kasus, dan Januari 1 kasus.
“Secara aggregate, jenis bencana tanah longsor dan cuaca ekstrem mendominasi,” jelasnya.
BPBD Kota Sukabumi terus mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dengan potensi bencana. Terlebih, saat musim hujan sering terjadi bencana alam longsor, banjir, angin kencang, dan bencana hidrometeorologi lainnya.
“Kami himbau bagi yang memiliki rumah di bantaran sungai agar lebih waspada untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (mg4)