SUKABUMI EKSPRES – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi terus mengingatkan masyarakat berhati-hati saat menerima kabar yang tidak jelas melalui berbagai platform digital. Pasalnya, sepanjang tahun 2023 sedikitnya 77 konten yang teridentifikasi merupakan berita hoaks (bohong).
“Puluhan kabar yang kami catat selama 2023 semuanya sudah kami counter (menangkal) atau klarifikasi,” ujar Pranata Humas Bidang Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) Diskominfo Kota Sukabumi, Riksan Satyaprawira, kepada wartawan, Senin (8/1).
Dari 77 kabar bohong tersebut, rata-rata modusnya pemalsuan atau pencatutan pejabat. Seperti beredar sebuah nomor WhatsApp mengatasnamakan Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji yang menghubungi Kepala Diskominfo dan Kepala Badan Kesbangpol Kota Sukabumi.
Baca Juga:KPU Jamin Independensi Dua Panelis dari Universitas PertahananKaesang Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
Kemudian yang lainya terkait mengenai penipuan bantuan sosial dan iklan penipuan kerja ke luar negeri.
“Ada juga sih aplikasi undangan pernikahan digital,” katanya.
Kasus yang sering terjadi ditemukan itu yakni pesan melalui berbagai aplikasi baik foto atau video yang keteranganya tidak sesuai (false context).
Penyebaran kabar bohong false context tersebut diawali dengan video atau foto diikuti dengan keterangan teks untuk memperkuat kontek yang ingin disampaikan.
Selain itu diperjelas dengan mencantumkan link atau tautan dari sebuah situs berita yang berisikan informasi berkaitan dengan kabar yang disampaikan pada keterangan teks, video atau foto.
“Untuk itu, masyarakat harus periksa terlebih dahulu link atau tautan yang tertera dalam pesan. Baca dan pahami isinya. Kemudian pastikan link atau tautan tersebut dari situs terpercaya. Jika ragu lebih baik tidak usah di-klik. Bisa juga memeriksa keasliannya dengan menggunakan mesin pencairan, seperti Google,” jelasnya.
Saat ini Diskominfo telah membuat 14 konten edukasi pencegahan hoaks yang bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu upaya untuk menghindari berita bohong. Konten tersebut bisa dilihat di berbagi media sosial milik Diskominfo Kota Sukabumi.
“Upaya lainya untuk terus meng-counter berita hoaks yakni dengan melakukan gerakan literasi digital kepada masyarakat dan ke seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dengan gerakan literasi digital kita berikan pemahaman mana berita hoax dan tidak,” tuturnya.