SUKABUMIEKSPRES – Ramai jadi buah bibir publik, pasalnya dalam pidato Megawati di kampanye Ganjar Pranowo menyindir kasus intimidasi yang terjadi di Boyolali, Jawa Tengah.
Megawati yang merupakan ketua PDIP tersebut mengatakan bahwa pemilu harus diselenggarakan secara demokratis, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Ia juga mengatakan bahwa setiap warga negara harus memiliki hak untuk memilih pemimpinnya tanpa ada paksaan atau intimidasi dari pihak mana pun.
“Pemilu itu demokratis, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Semua orang berhak memilih pemimpinnya tanpa ada paksaan atau intimidasi dari siapa pun,” kata Megawati.
Baca Juga:Miliki Hari Positif! Berikut Ramalan Zodiak Scorpio dan Virgo 23 JanuariSinopsis Film Blood Father beserta Fakta-Fakta Menariknya
Ketua PDIP tersebut pun kemudian menyinggung kasus intimidasi yang terjadi di Boyolali, dengan mengatakan bahwa kasus tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap demokrasi.
“Kasus di Boyolali itu pelecehan terhadap demokrasi. Ini harus kita lawan bersama-sama,” tuturnya.
Megawati juga mengatakan bahwa kasus intimidasi di Boyolali merupakan bukti, bahwa demokrasi di Indonesia masih belum sepenuhnya berjalan dengan baik maka ia mengajak seluruh masyarakat, untuk bersama-sama menjaga demokrasi di Indonesia.
“Kasus di Boyolali ini bukti bahwa demokrasi kita masih belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Kita harus bersama-sama menjaga demokrasi kita,” katanya.
Pidato Megawati ini mendapat respons positif dari para pendukung Ganjar Pranowo, hingga banyak dari mereka yang menilai bahwa ketua PDIP ttersebut telah menunjukkan sikap tegas dalam menegakkan demokrasi di Indonesia