SUKABUMI EKSPRES – Puluhan rumah warga di Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi rusak akibat diterjang angin puting beliung, Sabtu (27/1) petang. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
Ketua RW 5 Kampung Cibuntu, Usep Hermawan, mengatakan sebelum terjadinya puting beliung, di wilayahnya tidak terjadi hujan. Hanya saat itu kondisi cuaca cukup ekstrem.
“Awalnya angin berhembus kecil. Tapi lama kelamaan membesar hingga terjadi puting beliung,” kata Usep kepada wartawan, Sabtu (27/1).
Baca Juga:Minimalisir Pencemaran Lingkungan, Produk Pengukur Polisi Udara DiujiKhawatir Longsor Susulan, Masyarakat Cibatu Hilir Ngungsi
Warga tak menyangka dengan kejadian itu. Saat kejadian warga sedang beraktivitas seperti biasa.
“Kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB. Angin langsung kencang hingga menerjang permukiman warga,” ucapnya.
Warga langsung panik. Ada yang mengumandangkan takbir, ada juga yang berupaya menyelamatkan diri dengan cara berlindung agar tak terdampak hembusan angin.
“Semua panik. Apalagi melihat atap bangunan rumah beterbangan. Melihat angin kencang seperti itu kami panik. Banyak warga keluar rumah,” jelasnya.
Usep menjelaskan tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Namun masyarakat mengalami kerugian secara material.
BPBD masih melakukan asesmen di lapangan untuk mendata jumlah korban dan kerugian.
“Ada beberapa rumah warga yang kena dampaknya termasuk di pinggir jalur (Jalur Lingkar Selatan) hancur semua. Ada dua RT yang kena dampaknya,” pungkasnya.
Baca Juga:Tukang Ojeg Curhat ke Kapolres SukabumiSandang dan Papan Masyarakat Terdampak Bencana Harus Terpenuhi
Camat Cibeureum, Yanwar Ridwan, menambahkan hasil pendataan sementara terdapat 36 unit rumah di Kelurahan Cibeureum Hilir dan Limusnunggal yang terdampak angin puting beliung pada Sabtu (27/1) sekitar pukul 14.30 WIB. Dia memastikan tidak ada korban jiwa.
“Dampak bencana angin puting beliung di Kampung Cibitung secara keseluruhan ada 19 unit rumah. Sebanyak 7 unit rumah dalam kondisi rusak berat dan 12 rumah rusak ringan,” kata Yanwar.
Tim gabungan dari berbagai elemen bergotong royong menanagani pascabencana. Mereka terdiri dari aparat kelurahan, kecamatan, BPBD, TNI, Polri, serta masyarakat.
“Tim gabungan langsung melakukan evakuasi. Taksiran kerugian masih dalam penghitungan tim. BPBD juga menyediakan tenda penampungan sementara bagi korban bencana,” ujar Yanwar.
Sementara itu data bencana dampak angin puting beliung di Kelurahan Limusnunggal terdapat 17 unit rumah dengan kondisi rusak berat, sedang, dan ringan.