SUKABUMI EKSPRES– Dua orang pelajar SMP di Gunungguruh berduel ala gladiator menggunakan senjata tajam. Aksi itu pun akhirnya merenggut nyawa salah seorang siswa.
Berdasarkan informasi pihak kepolisian, korban dan pelaku melakukan aksi duel ala gladiator itu di Kampung Lebak Muncang RT 39/19 Desa Cikujang Kecamatan Gunungguruh pada Jumat (9/2) sekitar pukul 17.30 WIB. Keduanya bersama rekan-rekannya dikabarkan janjian melalui media sosial.
“Awalnya, kelompok pelajar dari salah satu SMP janjian duel dengan pelajar dari SMP lain di Gunungguruh melalui DM (direct message) di Instagram,” kata KBO Satreskrim Polres Sukabumi Kota Ipda Agus Israwan kepada wartawan, Sabtu (10/2) malam.
Baca Juga:Kriteria Air Mineral Layak Minum Versi WHOPolres Sukot Tangkap Sindikat Curanmor
Miris, duel itu dilakukan hanya untuk dijadikan konten. Kemudian akan diviralkan di media sosial.
“Mereka sepakat memilih lokasi duel di Kampung Lebak Muncang. Antara korban dan pelaku kemudian berduel satu lawan satu,” bebernya.
Saat duel ala gladiator, sambung Agus, korban telah membawa senjata tajam berupa pisau dapur. Sementara pelaku membawa celurit. Sewaktu terjadi deul, korban dikabarkan terkena sabetan senjata tajam pada bagian paha dan betis sebelah kiri.
“Pelaku sempat ditusuk pada bagian kepalanya oleh korban menggunakan pisau, namun tidak terluka karena menggunakan helm,” jelasnya.
Korban dikabarkan meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Betha Medika Cisaat. Korban mengalami kehabisan darah akibat luka senjata tajam di bagian dagu sebelah kiri, luka sayat di bagian pangkal paha sebelah kiri, dan luka lecet di bagian ibu jari kaki sebelah kanan.
“Korban meninggal dunia dalam perjalanan. Kemudian dibawa ke RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi untuk dilakukan visum,” tukasnya.
Sebelum berduel ala gladiator, korban diketahui telah dijemput tiga temannya menggunakan sepeda motor. Saat berangkat dari rumahnya, keluarga korban tidak mengetahui secara pasti bahwa korban ini ke mana. Keluarga korban menerima informasi sekitar pukul 19.30 WIB.
Baca Juga:Kurangi Volume Sampah, TPS3R Cisarua Kembali BeroperasiHarga Telur Ayam Naik
“Korban ini dulunya sekolah di salah satu SMP di Kecamatan Gunungguruh. Tapi sekarang sudah pindah sekolahnya melalui paket C. Ibunya kerja sebagai buruh migran di Malaysia,” ujarnya.