Kerugian Bencana Capai Rp9 Miliar Lebih

OPEN (6) (1).jpg
Petugas BPBD bersama TNI memeriksa kondisi pergerakan tanah di Kampung Cikontrang RT 05/06 Desa Citamiang Kecamatan Purabaya Kabupaten Sukabumi, belum lama ini.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES– Potensi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi masih tetap diwaspadai. Pasalnya, sampai saat ini intensitas curah hujan relatif masih cukup tinggi.

Tahun lalu, di wilayah yang digadang-gadang terluas kedua se-Jawa dan Bali itu terjadi 592 bencana.

Dari 592 bencana, rinciannya tanah longsor sebanyak 284 kejadian, banjir 18 kejadian, angin kencang 162 kejadian, gempa bumi 18 kejadian, pergerakan tanah 14 kejadian, kekeringan 6 kejadian, karhutla 65 kejadian, abrasi 1 kejadian, dan bencana lain-lain 24 kejadian. 

Bencana terjadi merata di 47 kecamatan.

Baca Juga:Gerak Cepat PLN Siaga Kelistrikan Pemilu di Tengah BanjirPanwaslu Cibadak Awasi Ketat Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilu 2024

Berbagai kejadian bencana selama 2023 mengakibatkan sebanyak 4.516 kepala keluarga atau 13.415 jiwa menderita, 50 kepala keluarga atau 194 jiwa mengungsi, dan 355 kepala keluarga atau 1.179 jiwa terancam.

Pada bencana tahun lalu, terdapat 1 orang korban meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Bencana juga menyebabkan 905 bangunan rumah warga rusak.

Rinciannya, 50 rumah rusak berat, 259 rumah rusak sedang, dan 596 rumah rusak ringan. Ditambah dengan 242 rumah yang kondisinya terancam.

Terdapat pula sebanyak 199 fasilitas umum dan fasilitas sosial yang terdampak. Sedangkan lahan atau sawah yang ikut terdampak seluas 163 hektare.

“Akibat berbagai kejadian bencana selama 2023, nilai taksiran kerugian mencapai Rp9.861.500.000,” ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Yudistira, belum lama ini.

Ada beberapa wilayah yang terpetakan merupakan langganan bencana. Namun, kata Yudistira, BPBD tak mau meremehkan wilayah lainnya yang juga sama-sama memiliki potensi kebencanaan.

Karena itu, tegasnya, semua wilayah sejumlah 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi tetap diwaspadai.

“Semua wilayah kami waspadai bisa berpotensi,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar