SUKABUMI EKSPRES– Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan kenaikan harga beras di Kota Sukabumi, Jawa Barat, dalam beberapa pekan terakhir ini belum mempengaruhi daya beli warga.
“Naiknya harga beras menyebabkan mayoritas warga Kota Sukabumi merasa keberatan, tetapi dari pantauan kami naiknya harga komoditas pangan utama ini belum mempengaruhi daya beli masyarakat,” kata Kusmana di Sukabumi, Minggu.
Menurut Kusmana, naiknya harga beras ini tentunya bisa mempengaruhi inflasi di daerah khususnya di Kota Sukabumi.
Baca Juga:BNNK dan RS Hermina Sukabumi Optimalkan Peran Rehab MedisPerkuat Pembangunan Kota Inklusif dan Berkelanjutan, DP2KBP3A Kota Sukabumi Gelar FPD
Maka dari itu masalah ini menjadi salah satu isu utama yang terus dihadapi oleh pemerintah baik pusat maupun daerah.
Dari hasil rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah, Pemkot Sukabumi sudah mempersiapkan strategi untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan inflasi dampak dari naiknya harga beras.
Bahkan, dampak terburuk jika inflasi tidak bisa dikendalikan maka daya beli masyarakat akan menurun dan tingkat kemiskinan di Kota Sukabumi akan bertambah, meskipun hingga saat ini daya beli masih belum terpengaruh namun harus tetap antisipasi.
“Pengendalian inflasi menjadi prioritas utama, karena jika tidak dikendalikan daya beli masyarakat akan turun dan kemiskinan akan semakin meningkat,” tambahnya .
Kusmana mengatakan adapun strategi yang dilakukan untuk menekan naiknya harga beras yakni berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jabar, kemudian untuk membahas perkembangan pergerakan harga beras dan mencari solusi yang tepat.
Selanjutnya berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) salah satu tujuannya untuk menggelar operasi pasar murah sembako khususnya beras dan melakukan pendataan harga beras di seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Sukabumi agar bisa mengetahui sejauh mana peningkatan harga pangan utama ini.
Adapun harga beras saat ini yang dijual di pasar tradisional di Kota Sukabumi untuk jenis premium Rp13 ribu/kg yang awalnya Rp12 ribu/kg dan medium Rp12 ribu/kg dari Rp11 ribu/kg.
Baca Juga:Dishub Terus Tingkatkan Kualitas PelayananPWI Peringati HPN dan HUT ke-78
Di sisi lain, ia mengatakan target inflasi Jabar Barat di 2024 adalah 2,5 persen, maka pihaknya menargetkan angka inflasi Kota Sukabumi bisa di bawah target provinsi. (ant)