SUKABUMI EKSPRES – Indeks Perubahan Harga (IPH) Kabupaten Sukabumi dalam posisi aman diangka 0,5 persen. Dengan posisi ini Pemkab. Sukabumi tak lengah dan akan terus melakukan langkah-langkah konkret, terlebih saat ini akan menghadapi Bulan Ramadhan.
“Kita harus kerja bersama dengan semua pihak untuk memantau jangan sampai ada kenaikan harga,” kata Ade usai mengikuti rapat Dwi Mingguan ke-24 Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat secara virtual, di Command Center Setda Kabupaten Sukabumi, Kamis (29/2).
Lanjut Ade, komoditas Beras menjadi konsen pemerintah saat ini. Pasalnya di Kabupaten Sukabumi harga beras masih diatas harga eceran tertinggi (HET).
Baca Juga:KPU Sukabumi Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Tungsura PemiluPDI Perjuangan Dukung Audit terhadap Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Oleh karena itu, Pemkab sukabumi berkolaborasi dengan Bulog untuk terus gencar melakukan operasi pasar murah di beberapa wilayah.
“Operasi pasar murah ini belum lama kita laksanakan di Kecamatan Palabuhanratu sebanyak 22 ton, Kecamatan Cibadak sekitar 20 ton, dan beberapa wilayah lainnya akan kita laksanakan di minggu yang akan datang,” paparnya.
Ade berharap, dengan upaya yang telah dilaksanakan tersebut dapat mengantisipasi harga komoditas pangan dari inflasi.
“Jadi bukan hanya beras saja, tetapi komoditas lain pun harus menjadi perhatian bersama pada saat memasukkan Bulan Suci Ramadhan 2024,” tandasnya.
Sementara Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jabar, Yuke Mauliani Septina menjelaskan, menjelang Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah banyak hal yang mesti dilakukan dalam menyikapi terjadinya kenaikan komoditas pangan di pasaran.
“Informasi di lapangan beberapa komoditas sudah mulai merangkak naik menjelang Bulan Suci Ramadhan, komoditas yang mengalami kenaikan itu sebaiknya harus menjadi fokus kita untuk diantisipasi,” terangnya.
Ia menyampaikan, terdapat beberapa Kabupaten/Kota dengan nilai IPH tertinggi diminggu ke 4 Bulan Februari ini, diantaranya Kabupaten Tasikmalaya 5,68 persen, Kota Banjar 4,00 persen, dan Kabupaten Purwakarta 3,09 persen. “Ketiga daerah yang mengalami kenaikan ini harus menjadi perhatian kita semua, dan semestinya beberapa daerah tersebut agar segera mengantisipasi kenaikan inflasi nya,” pintanya. (mg3)