SUKABUMI EKSPRES– Potensi produki gabah kering giling (GKG) di Kabupaten Sukabumi saat musim panen padi pada Maret-April ditaksir mencapai 252.351 ton.
Jika dikonversi menjadi beras, maka produksinya sekitar 161.498 tonAsisten Daerah II Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Dedi Chardiman, menjelaskan informasi data yang diperoleh dari Dinas Pertanian setempat, potensi luas lahan panen padi pada Maret-April sekitar 44.077 hektare.
Rinciannya, pada Maret seluas 17.100 hektare dan April seluas 26.977 hektare.
“Dari luas lahan panen padi sekitar 44.077 hektare, potensi produksi GKG sebanyak 252.341 ton atau kalau jadi beras sebanyak 161.498 ton,” kata Dedi, belum lama ini.
Baca Juga:Kota Sukabumi Wujudkan Agenda Transformasi Sistem KesehatanRumah Ketua PPK Cibeureum Diteror
Melihat potensi produksinya, sebut Dedi, pasokan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Sukabumi relatif cukup aman. Terutama menghadapi Ramadan hingga nanti menjelang Idul Fitri.
“Naiknya harga beras sampai saat ini akibat anomali cuaca. Tak sedikit yang mengalami gagal panen hingga berdampak berkurangnya produksi. Minimnya suplai ini yang pada akhirnya berimbas terhadap kenaikan harga beras di pasaran,” imbuh dia.
Belum lama ini, kata Dedi, jajaran Pemkab Sukabumi memonitoring stok beras di Gudang Bulog Pasirhalang.
Upaya itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras menjelang Ramadan yang akan dilaksanakan Pemkab Sukabumi melalui operasi pangan murah di sejumlah wilayah.
“Dengan berbagai upaya, kami tentu berharap harga beras bisa berangsur turun,” ucapnya.
Dedi menyebutkan, hasil monitoring, di Gudang Bulog Pasirhalang sementara ini tersedia sebanyak 600 ton beras. Persediaannya akan ditambah lagi sebanyak 600 ton yang diserap dari para petani.
“Informasinya, nanti akan ditambah lagi pasokannya sebanyak 4 ribu ton. Total jadi tersedia stok sebanyak 5.200 ton beras. Kami juga mengharapkan agar masyarakat tidak panic buying. Insya Allah stok beras aman. Bisa mencukupi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (ist)