SUKABUMI EKSPRES– Polres Sukabumi ikut mewaspadai potensi gelombang tinggi susulan di perairan selatan wilayah itu. Personel pun disiagakan hingga ke polsek jajaran untuk memantau perkembangan kondisi di lapangan.
Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro mengatakan, pekan lalu sejumlah wilayah pesisir di selatan Kabupaten Sukabumi diterjang banjir rob.
Akibatnya, tak sedikit sarana dan prasarana nelayan seperti perahu serta bangunan tempat usaha mengalami kerusakan.
Baca Juga:Pj Walkot Serahkan LKPD Unaudited ke BPKSejumlah Tokoh Bermunculan
“Kami masih mewaspadai potensi gelombang tinggi susulan. Kami menyiagakan personel untuk memantau terus kondisi di lapangan,” kata Tony kepada wartawan seusai upacara Hari Kesadaran Nasional di halaman upacara Mapolres Sukabumi, Palabuhanratu, Senin (18/3).
Pada peristiwa itu, kata Tony, tidak ada korban luka maupun jiwa. Namun dampaknya menimbulkan kerugian secara meteril.
“Kami mengapresiasi personel yang sigap mengecek ke seluruh wilayah terdampak banjir rob,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, gelombang tinggi atau banjir rob di pesisir pantai selatan Sukabumi menerjang kawasan pantai di Kecamatan Palabuhanratu dan pesisir Pantai Ujunggenteng di Kecamatan Ciracap.
Di Kecamatan Palabuhanratu misalnya, ratusan jiwa dan puluhan bangunan warung di pesisir pantai selatan terdampak akibat kejadian itu.
Forkopimcam Palabuhanratu dan BPBD Kabupaten Sukabumi langsung mendata dampak kerusakannya. Pendataan difokuskan di Kampung Cipatuguran Kelurahan Palabuhanratu dan Desa Citepus yang cukup parah terdampak banjir rob.
“Kita sudah lihat bersama kondisinya. Selanjutnya kita akan menentukan langkah-langkah evakuasi dan penanganan. Hasil pengamatan di lapangan, lokasi yang terdampak cukup parah berada di Cipatuguran Kelurahan Palabuhanratu dan Desa Citepus,” kata Camat Palabuhanratu Deni Yudono, belum lama ini.
Baca Juga:Gibran sebut soal susunan kabinet akan ada waktunyaDelegasi DPR hadir sebagai pemantau Pilpres Rusia
Di Kampung Cipatuguran terdapat sebanyak 47 kepala keluarga atau 157 jiwa yang terdampak bencana banjir rob. Sedangkan di Desa Citepus terdapat lebih kurang 55 bangunan warung yang mengalami kerusakan.
“Kami masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan dampak banjir rob,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengaku segera melakukan rapat dengan Forkopimcam Palabuhanratu untuk menyamakan persepsi upaya akan dilakukan menangani dampak banjir rob.
“Di Desa Citepus kondisinya cukup parah. Tapi di Cipatuguran juga sama-sama membutuhkan penanganan. Langkahnya akan kita tentukan bersama pemerintah kecamatan,” kata Deden. (ist)