Mahasiswa KKN UNP Ciptakan Alat Pengolah Air Bersih

Kepala Desa Karangpapak Agus Supriatna (tengah) menggunting pita
Kepala Desa Karangpapak Agus Supriatna (tengah) menggunting pita tanda diresmikannya Rain Water Harvesting System yang merupakan ciptaan mahasiswa KKN Universitas Nusa Putra.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Mahasiswa Universitas Nusa Putra yang sedang kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Karangpapak Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi membuat Rain Water Harvesting System (RHS). Inovasi itu yakni memanfaatkan air hujan untuk kemudian diolah menjadi air bersih.

Penanggung jawab proyek RHS, Riyanto, mengaku inovasi itu muncul secara tak sengaja. Kala itu para mahasiswa yang tengah KKN sedang berkumpul di posko. 

“Waktu itu sedang hujan. Kami kemudian membahas kondisi air irigasi kerap menjadi keruh saat turun hujan. Kalau saja air hujan bisa dimanfaatkan, tentu akan banyak membantu masyarakat.Ini kemudian jadi bahan obrolan di antara kami, kenapa tidak kita membuat sebuah alat inovatif dengan memanfaatkan air hujan yang bisa diolah jadi air bersih,” kata Riyanto, belum lama ini. 

Baca Juga:Perbaikan SMPN 1 Jampangtengah Tunggu WaktuPj Walkot Kunjungi Beberapa Faskes

Ide itu kemudian diaplikasikan para mahasiswa dengan membuat eksperimen. Berbagai cara dilakukan hingga akhirnya mereka menemukan formulasinya.

“Terciptalah Rain Water Harvesting System atau RHS ini,” terangnya.

Secara garis besar, proyek pembuatan alat inovarif RHS yakni mengumpulkan air hujan. Kemudian setelah melalui berbagai proses, air hujan tersebut kemudian menjadi air bersih. Tahap awal, alat RHS dipasang di musala Assanusi di Kampung Marinjung Desa Karangpapak Kecamatan Cisolok.

Pada Senin (18/3) pekan lalu, keberadaan alat tersebut diresmikan penggunaannya.“Kami pasang di musala karena banyak masyarakat yang membutuhkan air bersih untuk berwudhu. Pada prinsipnya, RHS ini tak hanya jadi akses air bersih, tapi bisa membantu permasalahan terjadinya air kotor saat turun hujan,” pungkasnya.

Ketua Kelompok KKN Universitas Nusa Putra, Rip’an Mukti, menegaskan terciptanya RHS merupakan bentuk komitmen para mahasiswa mendukung pembangunan dan kemajuan desa.

Proyek RHS, kata Rip’an, tak sekadar memberikan solusi konkret permasalahan akses air bersih di wilayah.

“Tapi ini bagian dari upaya kebersamaan membangun masyarakat desa yang lebih baik,” kata Rip’an.

Kepala Desa Karangpapak, Agus Supriatna, mengapresiasi inovasi yang dilakukan para mahasiswa KKN dari Universitas Nusa Putra karena berhasil menginisiasi pengolahan air hujan menjadi air bersih.

0 Komentar