Makam Terancam Tergerus Longsor

Ist
Petugas BPBD Kota Sukabumi, Jawa Barat, melakukan asesmen di lokasi TPT ambruk yang mengancam sejumlah makam di TPU Taman Bahagia di Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES  – Area pemakaman Taman Bahagia di Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi terancam tergerus longsor. Pasalnya, bangunan tembok penahan tanah (TPT) di area tersebut mengalami abrasi.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan ambruknya TPT di area pemakaman tersebut terjadi pada Sabtu (25/5).

Pemicunya diduga akibat meningkatnya debit air saat hujan deras beberapa hari terakhir.

Baca Juga:Gencarkan Sosialisasi Pencegahan PerundunganPanwaslu Kabupaten Sukabumi yang Baru Dilantik di Imbau Jaga Netralitas

“Area TPU Taman Bahagia itu ada yang berdekatan dengan aliran sungai. Lokasinya di RT 01/08 Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong. Pada bagian yang dekat dengan bantaran sungai itu TPT-nya ambruk,” kata Novian, Senin (27/5).

Akibat kondisi itu, lanjut Novian, sejumlah makam yang berdekatan dengan lokasi ambruknya TPT terancam tergerus longsor. Namun Novian belum mendata jumlah makam yang terancam tergerus.

“Untuk makam yang terdampak sedang kami asesmen,” ucapnya.

Kurun beberapa hari terakhir wilayah Kota Sukabumi diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Selain TPT ambruk di kawasan TPU Taman Bahagia, dampak cuaca ekstrem juga mengakibatkan tanah longsor di aliran Sungai Kibodas.

“Lokasinya di Kampung Babakan Bandung RT 05/03 Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang. Kami sudah melakukan asesmen di kedua lokasi yang kejadiannya hampir bersamaan,” tutur dia.

Data BPBD setempat, tingginya curah hujan di wilayah itu, juga mengakibatkan jalan ambles di Kampung Cipanengah RT 04/20 Kelurahan Dayeuhluhur Kecamatan Warudoyong pada Jumat (24/5) sekitar pukul 15.10. Hasil asesmen petugas BPBD di lapangan, ruas jalan yang ambles berukuran lebar 4 meter dan kedalaman 1,5 meter dengan diameter sekitar 0,6 meter.

“Untuk penanganan kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait. Sementara ini akses jalan tak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Sudah kami pasangi papan peringatan untuk mencegah kecelakaan,” ucapnya.

Novian menegaskan sampai sekarang masih mengamati perkembangan kondisi cuaca melalui situs resmi BMKG, BNPB, maupun BPBD Jawa Barat. BPBD terus menyiagakan personel, termasuk memonitoring kondisi di wilayah.

Baca Juga:Bupati Sukabumi : Kukuhkan Komitmen Cita-cita Luhur MuhammadyahBPBD Gelar Simulasi Hindari Bencana Alam Tsunami

“Kami intensifkan komunikasi dengan aparatur pemerintah baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan. Ini untuk memudahkan informasi sekaligus penanganan seandainya terjadi bencana,” pungkas dia. (ist)

0 Komentar