Rahma Sakura Dewan Termuda DPRD Kabupaten Sukabumi 

Ist
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi periode 2024-2029 Rahma Sakura Ramkar
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Rahma Sakura Ramkar menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi termuda pada periode 2024-2029. Rahma baru menginjak usia 21 tahun ketika resmi dilantik legislator pada Senin (05/08/2024) lalu.

Dibalik usianya yang masih terhitung muda, politisi Partai Golkar ini ternyata memiliki motivasi hingga mendorong dirinya maju di Pileg 2024. Terutama terkait permasalahan pendidikan serta infrastruktur di daerah pemilihannya (Dapil) IV Kabupaten Sukabumi.

“Jadi, awalnya saya merasa kegiatan dan infrastruktur di daerah saya ini sama sekali tidak berubah. Tidak ada kemajuan, akhirnya saya tertarik (nyaleg red). Karena saya sempat nanya-nanya apa sih yang bisa benar-benar memberikan kontribusi perubahan, ternyata ya memang hanya kekuasaan,” kata Rahma Sakura, Kamis (08/08/2024).

Baca Juga:SDM di Sukabumi Harus Mampu Menjawab Tantangan JamanPartai Milik Amien Rais Rekomendasi Fahmi-Dida

Berangkat dari situ, gadis yang sudah menjadi kader partai Golkar sejak SMA ini sempat ingin mencalonkan diri menjadi kepala desa pada umur 19 tahun. Akan tetapi, keinginannya itu kandas akibat persyaratan batas usia pencalonan kala itu.

“Ketika saya ingin mencalonkan kepala desa saya pelajari, itu minimal umur 25 tahun dan waktu itu umur saya 19 tahun, dan pencalonan berikutnya juga saya belum sampai 25 tahun karena baru 24 tahun, itu waktu belum ada SK perpanjangan jabatan kades masih 5 tahun,” jelasnya.

lanjut Rahma, melihat dan mengambil peluang untuk maju di pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Terlebih kata dia, jangkau kebijakan anggota DPRD lebih luas ketimbang kepala desa.

“Kemudian saya maju di pileg dan alhamdulillah mendapat suara terbanyak dan sudah dilantik,” singkatnya.

Rahma mengaku, sempat magang sebagai tenaga pengajar di beberapa sekolah dan menjadi guru honorer SD selama hampir 2 tahun. Pengalaman serta permasalahan yang terdengar dan dinilai fatal menjadi perhatian khusus dirinya.

“Makanya saya ingin di Komisi IV atau II, karena banyak isu-isu pendidikan dan yang lainnya yang menurut saya isunya fatal dan harus diperjuangkan,” pungkasnya. (SZ)

0 Komentar