JL BHAYANGKARA,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM- Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menghadiri pembukaan Deklarasi dan Gebyar Festival Seni Antinarkoba sekaligus pengukuhan relawan antinarkoba di Lapangan Setukpa Lemdiklat Polri Kota Sukabumi, kemarin (30/10). Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan elemen masyarakat dalam pencegahan peredaran narkoba dalam mewujudkan Indonesia emas 2045.
Dalam momen itu hadir Kasetukpa Lemdiklat Sukabumi, Kapolres Sukabumi Kota, Dandim 0607 Sukabumi, Kepala BNNP Jabar, dan Kepala BNNK Sukabumi.
“Di tengah upaya serius membangun sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, dan berbudi pekerti luhur untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, saat ini harus berhadapan dengan kerikil tajam yang dapat menghambat upaya tersebut, yakni bahaya penyalahgunaan narkoba,” ujar Kusmana.
Baca Juga:Puluhan Ribu Karyawan Kena PHK, Diawali Sejak Pandemi Covid-19Inovasi Ladu Manis Raih Penghargaan
Bahayanya, saat ini peredaran narkoba telah sampai ke pelosok daerah dan bahkan pelaku dan korbannya telah merambah kepada anak anak yang masih muda belia. Untuk itu, kata Kusmana, maka sungguh tepat adanya kegiatan deklarasi dan pengukuhan duta antinarkoba kali ini.
Dengan kegiatan ini kiranya dituntut untuk mempunyai kepedulian serta berupaya sekuat tenaga untuk melindungi anak anak kita sebagai generasi penerus bangsa dari ancaman dan bahaya narkoba. “Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba harus terus dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan,” terang Kusmana.
Selain melibatkan unsur aparat yang berwenang, juga dipandang penting melibatkan potensi dalam masyarakat, seperti jalur keluarga, pendidikan, lembaga lembaga keagamaan, lembaga sosial dan swadaya masyarakat, kelompok aktivitas pemuda, organisasi kewilayahan mulai dari tingkat RT/RW, media massa, cetak, elektronika, dan jalur kebudayaan.
Pentingnya melibatkan jalur-jalur dalam masyarakat kata Kusmana terutama dalam mencegah orang jadi pengguna. Karena bila dikaji lebih mendalam, bahwa timbulnya masalah-masalah seks bebas dan narkoba sesungguhnya tidak terlepas dari pilihan manusia yang keliru dalam mengisi kehidupannya, menjadikan dirinya tidak produktif dan memperpendek usia secara dini, serta merusak moral dan perkembangan fisiknya dari kenyataan alam yang dirahmatkan oleh Tuhan Sang Pencipta. “Salah satu penyaluran positif tersebut sangat bisa melalui festival seni seperti saat ini,” ungkap Kusmana.
Momen ini menjadi ajang menyosialisasikan kader antinarkoba dan melalui kolaborasi ini bagaimana bersama sama melawan peredaran narkoba. (ist)