Masih Satu Induk Perusahaan BBK Tapi Ini yang Membuat Oppo, Vivo, realme, OnePlus, dan iQOO Terlihat Bersaing

BBK Electronics
Sejarah BBK Electronics
0 Komentar

SUKABUMI ESKPRES – Pernahkah kalian merasa bahwa brand seperti Oppo, Vivo, realme, OnePlus, dan iQOO itu seolah-olah berbeda, tapi kok ada kemiripan di antara mereka? Ternyata, kelima brand tersebut berada di bawah satu induk yang sama, yaitu BBK Electronics.

Uniknya, meskipun berada dalam satu naungan, mereka bersaing seolah-olah seperti musuh bebuyutan. Justru strategi inilah yang membuat BBK menjadi salah satu raksasa di industri smartphone global.

Nah, kali ini kita bakal bahas tentang perjalanan awal BBK Electronics, bagaimana mereka melahirkan lima brand andalan tersebut, dan di akhir, kita juga bakal menyinggung beberapa kontroversi yang pernah mereka hadapi.

Baca Juga:Menguak Penipuan Investasi Bodong di Aplikasi Power XRP, Begini Skemanya44 Link Pengumuman SNBP 2025 Lengkap Beserta Jadwalnya, Buka Mulai Pukul 15.00

Sejarah Terbentuknya BBK Electronics

Untuk memahami bagaimana perjalanan BBK Electronics hingga menjadi raksasa di industri smartphone, kita harus menengok kembali ke tahun 1995, di sebuah kota industri di Tiongkok, yaitu Dongguan, Provinsi Guangdong.

Saat itu, seorang pengusaha bernama Duan Yongping memiliki visi untuk membangun perusahaan elektronik yang mampu bersaing di pasar global. Tentu saja, perjalanan Yongping menuju kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Sebelum mendirikan BBK Electronics, Yongping sempat bekerja di Subor Electronics, sebuah perusahaan elektronik yang cukup populer di Tiongkok pada era 1980-an hingga awal 1990-an. Subor dikenal sebagai produsen konsol game edukasi dan perangkat elektronik untuk anak-anak, dan saat itu bersaing ketat dengan konsol Nintendo dalam memperebutkan pasar domestik Tiongkok.

Di bawah kepemimpinan Yongping, Subor mengalami pertumbuhan pesat berkat strategi pemasaran yang agresif dan inovasi pada produk-produknya. Namun, meskipun berhasil membawa Subor ke puncak popularitas, Yongping merasa perusahaan ini kurang fleksibel dalam pengambilan keputusan dan lambat dalam hal inovasi teknologi.

Karena perbedaan visi dengan manajemen Subor, ia memutuskan untuk keluar dan mendirikan perusahaannya sendiri pada tahun 1995.

Dengan modal yang cukup serta pengalaman yang ia miliki, Yongping mendirikan BBK Electronics, atau dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai Bu Bu Gao, yang berarti “melangkah lebih tinggi” atau “tumbuh semakin tinggi”.

Awalnya, BBK tidak langsung terjun ke industri smartphone, melainkan fokus memproduksi perangkat-perangkat elektronik seperti CD player, VCD player, dan pemutar DVD, yang saat itu masih sangat diminati di pasar Tiongkok.

0 Komentar