SUKABUMI EKSPRES – Sejak zaman dahulu, fashion telah menjadi bagian penting dari gaya hidup manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh, tetapi juga mencerminkan status sosial, budaya, dan identitas seseorang. Seiring dengan perkembangan zaman, fashion mengalami banyak perubahan dan inovasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sosial, ekonomi, dan teknologi.
Pada masa prasejarah, manusia menggunakan pakaian dari kulit binatang dan dedaunan untuk melindungi diri dari cuaca ekstrem. Namun, seiring dengan berkembangnya peradaban, pakaian mulai memiliki nilai simbolis. Misalnya, di Mesir Kuno, para bangsawan dan Firaun mengenakan kain linen halus serta perhiasan emas untuk menunjukkan status mereka. Sementara itu, di Yunani dan Romawi, tunik dan toga menjadi simbol kelas sosial dan kebangsawanan.
Memasuki era modern, dunia fashion mengalami perubahan besar, terutama dengan kemunculan rumah mode dan brand ternama yang masih bertahan hingga kini. Beberapa merek seperti Louis Vuitton, Prada, Hermès, dan Zara memiliki sejarah panjang serta berperan penting dalam membentuk industri fashion global.
Baca Juga:4 Faktor Penyebab Rendahnya Kualitas Guru di Indonesia dan Solusinya37 Kode Promo tiket.com Maret 2025 Spesial Lebaran Penuh Diskon Gede-Gedean
Brand fashion adalah merek dalam industri mode yang memiliki identitas unik dalam desain, konsep, dan strategi pemasaran. Sebuah brand fashion tidak hanya menjual pakaian atau aksesori, tetapi juga menawarkan gaya hidup, eksklusivitas, dan pengalaman kepada konsumennya.
Brand fashion memiliki berbagai kategori yang disesuaikan dengan gaya hidup dan anggaran konsumen, mulai dari luxury brand hingga streetwear. Setiap merek memiliki ciri khas tersendiri dalam mendefinisikan fashion.
Namun, dalam tulisan ini kita akan berfokus pada salah satu brand ternama asal Spanyol, yaitu Zara, mulai dari sejarah pendiriannya hingga sisi gelap yang jarang diketahui.
Zara adalah salah satu brand fashion terbesar di dunia yang terkenal dengan konsep fast fashion, yaitu menghadirkan tren terbaru secara cepat dengan harga yang terjangkau. Brand ini dimiliki oleh Inditex Group, sebuah konglomerat asal Spanyol yang juga membawahi merek-merek terkenal lainnya seperti Bershka, Pull & Bear, Massimo Dutti, dan Stradivarius.
Zara didirikan oleh Amancio Ortega Gaona bersama istrinya, Rosalía Mera, di kota A Coruña, Galicia, Spanyol. Amancio Ortega lahir pada tahun 1936 dan tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai pegawai kereta api, sementara ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.